Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEI 2014: RI Terima Bantuan dari IPD Jerman

Selain dengan Australia, Kemendag juga menggaet kerja sama perdagangan dengan Jerman pada acara TEI 2014. RI sukses menjadi tujuan bantuan Import Promotion Desk (IPD) Jerman yang pertama di Asia Tenggara.nn
Bongkar muat barang impor di pelabuhan/JIBI
Bongkar muat barang impor di pelabuhan/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Selain dengan Australia, Kemendag juga menggaet kerja sama perdagangan dengan Jerman pada acara TEI 2014. RI sukses menjadi tujuan bantuan Import Promotion Desk (IPD) Jerman yang pertama di Asia Tenggara.

Bantuan itu ditandai dengan penandatanganan Statements of Cooperation on Trade Promotion antara Ditjen PEN dan IPD Jerman, dengan disaksikan Mendag Muhammad Lutfi dan Kepala Divisi Ekonomi Kedubes Jerman Holger Seubert.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak mengungkapkan cakupan produk dalam kerja sama dengan Jerman kali ini a.l. produk bahan pangan alami, farmasi, kosmetik, buah segar dan sayuran, serta produk kayu. Selama ini, ekspor produk-produk prospektif tersebut ke Jerman masih relatif kecil.

Dia meyakini dengan adanya bantuan dari Jerman tersebut, eksportir RI memiliki peluang lebih besar untuk menggaet konsumen di raksasa ekonomi Eropa Barat itu. Bagaimanapun, Nus tidak menyebutkan berapa besaran bantuan yang dikucurkan Jerman.

 “IPD Jerman akan memberikan program capacity building untuk pengusaha dan pegawai di kementerian/lembaga/asosiasi Indonesia. Mereka juga menghubungkan website kedua organisasi untuk kepentingan promosi dagang dan menyediakan informasi terkait perkembangan dan peluang pasar Jerman untuk produk tertentu,” katanya, Rabu (8/10/2014).

Kepala IPD Jerman Julia Hoffman mengatakan negaranya telah mengincar Indonesia untuk dijadikan mitra dagang penting selain Mesir dan Peru. Dia mengungkapkan Jerman telah membidik setidaknya 120 perusahaan dengan produk yang memenuhi standar ekspor.

“Kami sudah melihat produk-produk Indonesia. Kami juga sudah mendengar banyak soal furnitur Indoensia. Ke depannya, kami akan lebih menggencarkan kerja sama dengan ITPC yang ada di Jerman,” katanya.

Kemendag mencatat Jerman sebagai negara tujuan ekspor terbesar ke-11 dengan tren pertumbuhan 11,36% selama 2009-2013. Tahun lalu, nilai ekspor RI ke Jerman mencapai US$2,88 miliar, sedangkan pada Januari-Juli 2014 nilainya menembus US$1,65 miliar.

 Adapun, produk yang paling banyak dijual ke sana antara lain CPO dan produk turunannya, peralatan elektronik, karet, pakaian jadi dan aksesoris, mesin-mesin, kopi/teh/rempah-rempah, peralatan optik/foto/medis, serta akryu dan olahan kayu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper