Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FSRU Lampung Bermasalah, Pasokan Gas Domestik Bisa Terganggu

Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung dikhawatirkan tidak sanggup menyerap gas alam cair (liquid natural gas/LNG) sesuai dengan pesanan dari Kilang LNG Tangguh Papua sehingga mengganggu pasokan gas di dalam negeri.

Bisnis.com, JAKARTA - Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung dikhawatirkan tidak sanggup menyerap gas alam cair (liquid natural gas/LNG) sesuai dengan pesanan dari Kilang LNG Tangguh Papua sehingga mengganggu pasokan gas di dalam negeri.

Peneliti Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan masalah yang dialami FSRU Lampung bisa mengganggu suplai gas di dalam negeri karena sebagian suplai gas untuk kebutuhan dalam negeri berasal dari sana.

"Jika FSRU Lampung rusak, pengaruhnya sangat besar bagi industri pupuk dan PLN yang ada di sekitar lokasi FSRU Lampung," katanya, Jumat (3/10/2014).

Jika benar mengalami kerusakan, tutur Komaidi, perlu segera dicari sumber-sumber gas lain untuk memenuhi permintaan akan gas dalam negeri.  Pasalnya, tahun depan pemerintah memastikan alokasi gas bumi untuk FSRU Lampung sebanyak 10 kargo.

Juru bicara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Irwan Andri Atmanto menjelaskan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (FSRU) Lampung masih dalam tahap commissioning atau proses uji coba dan pengecekan terhadap fasilitas yang ada.

“Commissioning adalah hal yang selalu dilakukan dalam bisnis gas. Ini dilakukan untuk memastikan semua hal berlangsung dengan baik dan semestinya ketika proses operasi sudah dilakukan,” katanya.

Hingga saat ini, lanjut Irwan, commissioning masih berlangsung sehingga umum dilakukan perbaikan dan penyempurnaan sebelum fasilitas itu resmi dioperasikan.

Pelaksana Tugas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) J. Widjonarko mengatakan FSRU Lampung baru meminta satu dari rencana lima kargo LNG pada 2014. "Empat kargo lainnya belum jelas mau dikirm ke mana," katanya.

Dia menjelaskan sisa LNG yang kemungkinan tidak terserap itu akan dijual ke pasar spot. "Terpaksa dijual ke pasar internasional karena kalau disimpan, nanti bisa meledak," ujarnya.

FSRU Lampung memiliki kapasitas tangki LNG sebesar 170.000 meter kubik dengan kemampuan memasok gas bumi 1,5 juta ton per tahun atau 240 juta kaki kubik per hari (MMscfd). 

Fasilitas milik Hoegh LNG yang disewa PGN tersebut sebelumnya direncanakan beroperasi Juli-Agustus 2014. Namun, hingga kini fasilitas itu belum juga beroperasi. 

FSRU Lampung akan memasok kebutuhan gas bagi pembangkit listrik PLN, industri, usaha kecil dan rumah tangga di Lampung, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. 

Sumber pasokan FSRU Lampung pada tahap awal berasal dari Kilang LNG Tangguh Papua. Untuk tahap awal, besarnya pasokan gas sebanyak lima kargo pada tahun ini, dan akan meningkat pada tahun selanjutnya. Tahun depan Tangguh menjatah FSRU Lampung sebesar 14 kargo gas cair.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper