Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGN: FSRU Lampung Topang Distribusi Gas di Jawa Bagian Barat

Pengoperasian FSRU Lampung disebut memiliki peran penting untuk menopang distribusi gas bumi di Jawa Bagian Barat dan Jakarta.
Fasilitas terminal dan pengelolaan gas terapung (Floating Storage and Regasification/FSRU) gas alam cair (LNG) Lampung PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Istimewa/PGN
Fasilitas terminal dan pengelolaan gas terapung (Floating Storage and Regasification/FSRU) gas alam cair (LNG) Lampung PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) lewat anak perusahaannya, PT PGN LNG menyebut, pengoperasian  Fasilitas Terminal LNG Terapung atau Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Lampung memiliki peran penting untuk menopang distribusi gas bumi di Jawa Bagian Barat dan Jakarta.

FSRU ini nantinya berfungsi sebagai infrastruktur gas bumi terintegrasi untuk pasokan gas ke area Jakarta dan Jawa bagian barat. FSRU Lampung terhubung dengan pipa bawah laut berdiameter 24 inci sejauh 21 kilometer (km) ke Onshore Receiving Facility (ORF) di Lampung.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta mengatakan bahwa ORF secara sistem terhubung dengan jaringan transmisi SSWJ (South Sumatra-West Java) yang berada di Lampung.

“Dengan sistem integrasi infrastruktur, penyaluran gas dari fasilitas terminal LNG Lampung kepada pelanggan bisa dilakukan untuk konsumen di dalam jaringan distribusi yang terintegrasi dengan jaringan transmisi SSWJ atau yang terhubung langsung dengan fasilitas ORF. Dalam hal ini, Jawa Bagian Barat dan Jakarta sudah terintegrasi. Penyerapan gas saat ini cukup tinggi 500 sampai 550 BBTUD dan banyak dipakai oleh industri maupun komersial sebagai penggerak ekonomi sehingga FSRU mempunyai peran penting,” kata Harry melalui siaran pers, Minggu (30/7/2023).

Dalam pengoperasian kegiatan ini, Harry menyebut bahwa fasilitas regasifikasi memang dibutuhkan guna menciptakan security supply meliputi flexibility, supply reliability, dan supply continuity. 

“Fasilitas regasifikasi juga berfungsi sebagai supply point, apabila terjadi lonjakan permintaan gas atau jika terjadi penurunan sumber pasokan gas pipa dalam jangka pendek maupun panjang,” ujarnya

Selain itu, merchant business model juga dibutuhkan guna memberikan fleksibilitas untuk keandalan pasokan untuk tidak hanya mengandalkan pasokan gas pipa.

Harry menuturkan, PGN saat ini mulai mengadopsi merchant business model dalam mengoperasikan FSRU Lampung. Dengan model bisnis tersebut, PGN membangun dan mengoperasikan terminal dengan menerima gas LNG dari pemasok menggunakan LNG carrier, menyimpan (storage) dan meregasifikasi untuk disalurkan ke pengguna akhir melalui kontrak gas sales agreement (GSA) atau terminal use agreement (TUA).

“Dengan merchant business model juga menambah value creation karena PGN tidak menerapkan kuota ke palanggan gas bumi di Jawa Barat sehingga layanan pengaliran gas bumi ke pelanggan tidak terganggu dan hal ini merupakan salah satu kunci kepuasan pelanggan gas bumi dari PGN,” jelas Harry .


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper