Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat yang biasa menggunakan kereta api jarak menengah dan jarak jauh harus siap-siap merogoh kocek lebih dalam.
Pasalnya, mulai 1 Januari 2015 subsidi yang dikenal dengan dana PSO (public service obligation) untuk rute perjalanan kereta api jarak menengah dan jarak jauh tidak akan berlaku lagi.
Meski begitu, PT Kereta Api Indonesia yakin minat penumpang kereta ekonomi jarak menengah dan jarak jauh tidak akan menurun meski subsidi atau public service obligation pada rute tersebut dicabut mulai awal 2015.
Terkait hal itu, sejak 2 Oktober 2014 pemesanan tiket untuk perjalanan 1 Januari 2015, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah memberlakukan tarif keekonomian tanpa subsidi.
Meski demikian, berlaku juga tarif parsial yakni penumpang yang perpergian untuk tujuan tertentu hanya membayar tarif sesuai jarak tempuh.
Selanjutnya, pso untuk perjalanan kereta api jarak menengah dan jarak jauh itu dialihkan untuk kereta commuter atau kereta lokal khususnya di kawasan Jabodetabek.
Direktur Komersial PT KAI Bambang Eko Martono mengatakan subsidi tersebut sesuai evaluasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian, bakal dialihkan ke kereta commuter atau kereta lokal khususnya di kawasan Jabodetabek.
“Kami yakin minat masyarakat tidak akan turun karena standar pelayanan kami pada kereta jarak jauh dan jarak menengah semakin meningkat, meski PSO akan dialihkan,” ujarnya, Selasa (30/9).
Dengan adanya pengalihan tersebut, dipastikan jumlah rupiah yang harus dibayar calon penumpang saat memesan tiket, bakal lebih mahal dibandingkan tarif kereta yang di-PSO-kan. Kenaikan tarif yang harus dibayarkan bervariasi tergantung rute setiap kereta.
“Besarannya variatif. Contohnya KA Kertajaya jurusan Surabaya-Tanjung Priok yang semula Rp55.000 dibayarkan oleh penumpang, setelah pengalihan PSO menjadi Rp95.000 hingga Rp150.000,” ucapnya.
Saat ini jumlah penumpang kereta jarak menengah dan jarak jauh berdasarkan data 2013 mencapai sekitar 500.000 penumpang.
Diyakini jumlah tersebut bakal terus meningkat hingga pengujung tahun.
Sementara penumpang commuter dan kereta lokal saat ini mencapai 655.000 orang perhari.