Bisnis.com, BOGOR - Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Basoeki Hadimoeljono menyatakan ruang terbuka hijau memiliki tantangan yang tidak mudah. Tantangan ruang hijau ini terdiri dari urbanisasi, perubahan iklim dan krisis air.
Menurut Basoeki, urbanisasi bukan hanya persoalan perpindahan penduduk dari desa kekota, akan tapi juga berubahnya wajah desa menjadi kota. Selain itu pertumbuhan penduduk juga menjadi masalah yang mengancam ruang terbuka hijau.
Basoeki menjelaskan, perubahan iklim yang terjadi seperti kekeringan, banjir hingga pemanasan ruang membuat kebutuhan ruang hijau sangat mendesak.
"Krisis air juga menjadi ancaman," jelas Basoeki dalam pencanangan revitalisasi dan pembangunan Kebun Raya di Indonesia, di Bogor, Selasa (30/9/2014).
Menurutnya saat ini ketersedian air baru 56 meter kubuk/detik, padahal kebutuhan mencapai 109 meter kubik/detik. Walau begitu pemerintah mencatat terdapat potensi air bersih sebesar 16.000 meter kubik pertahun.
"Artinya ketersediaan air jauh dari kebutuhan karena persoalan distribusi," jelas Basoeki.