Bisnis.com, JAKARTA--PT Angkasa Pura II (Persero) menggelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) AEE Dirgantara V di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, (Kamis, 25/9).
Latihan PKD merupakan program rutin yang dilakukan oleh kantor cabang Angkasa Pura II (Persero) setiap dua tahun sekali di bandara-bandara yang dikelolanya.
Latihan ini dimaksudkan untuk menguji koordinasi, komunikasi dan komando antar unit terkait, serta merupakan proses kesiapan Bandar udara untuk mengatasi keadaan darurat baik di dalam bandara maupun di luar bandara, yang telah menjadi ketentuan dari International Civil Aviation Organization (ICAO).
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Daryanto menuturkan bahwa sebagai pengelola Bandar udara di Indonesia, Angkasa Pura II bertanggung jawab terhadap operasional keselamatan penerbangan. “Karena hal ini berkaitan langsung dengan pengguna jasa, maka latihan ini menjadi agenda yang sangat penting dan wajib untuk dilaksanakan,”ujar Daryanto.
Latihan ini adalah Latihan PKD ketiga yang dilaksanakan PT Angkasa Pura II (Persero) sepanjang 2014, setelah sebelumnya diadakan di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang dan Sultan Thaha, Jambi.
Dalam PKD ketiga ini, diskenariokan pesawat jenis Boeing 737-900 ER bernomor registrasi DRA 128 / PK SSK dengan rute penerbangan Jakarta – Pekanbaru, mengalami landing gear problem (unlocked) sebelah kanan, 20 menit sebelum mendarat.
Kemudian Pilot In Command (PIC) pesawat, yang membawa 150 penumpang tersebut melaporkan kepada petugas Air Traffic Controller yang bertugas di Aerodrome Control Tower (ATC) bahwa pesawat mengalami gangguan landing gear problem (right gear unlocked).
Setelah melaporkan gangguan tersebut, Pilot meminta kepada petugas ADC (Aerodrome Control) untuk melakukan fly pass di atas runway untuk check landing gear, serta meminta bantuan pada saat pendaratan.
Namun, pada saat mendarat, landing gear patah dan pesawat swing ke kanan sehingga mesin sebelah kanan menyentuh landasan menimbulkan percikan api kemudian terbakar di area shoulder.
Dikarenakan latihan ini bersifat full emergency, maka respon time yang merupakan waktu tanggap saat diterimanya informasi crash diabaikan. Dan para petugas terkait pun telah siaga untuk mengantisipasi terjadinya dampak negatif, diantaranya Fire Station PKP-PK, Aviation Security (Avsec), petugas medis, tim SAR, PMI serta pihak lain.
General Manager Bandara SSK II Arif Darmawan, dalam kesempatan yang sama menuturkan bahwa PKD ini mengambil sandi AEE Dirgantara V di mana sandi ini merupakan sequence dari kegiatan PKD tahun sebelumnya (2012) yaitu AEE Dirgantara IV. “Dalam PKD ini, juga melibatkan kurang lebih 287 personil dari berbagai instansi,” terang Arif.