Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalah Bersaing dengan Malaysia, Petani Batam Setop Ekspor Sayur ke Singapura

Petani Kabupaten Bintan Kepulauan Riau menghentikan ekspor sayur mayur ke Singapura karena selama 2 tahun mengirim pasokan ke negara jiran itu, petani mengalami kerugian hingga Rp2,4 miliar.
Harga di Batam lebih bagus. /Ilustrasi
Harga di Batam lebih bagus. /Ilustrasi

Bisnis.com, BATAM - Petani Kabupaten Bintan Kepulauan Riau menghentikan ekspor sayur mayur ke Singapura karena selama 2 tahun mengirim pasokan ke negara jiran itu, petani mengalami kerugian hingga Rp2,4 miliar.

"Sekarang sudah tidak ekspor lagi, karena selama ekspor kemarin, petani rugi Rp2,4 miliar," kata Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Provinsi Kepri Said Jaafar di Batam, Rabu (17/9/2014).

Kerugian itu disebabkan harga yang dijual petani ke Singapura terlalu kecil dibandingkan ongkos produksi dan ongkos distribusi.

Harga yang ditawarkan petani Bintan sulit bersaing dengan sayur mayur dari Malaysia yang juga diekspor ke Singapura, sehingga petani terpaksa mengikuti harga pasar.

"Harganya tidak masuk. Pedagang Singapura mau harga semurah-murahnya," kata Kepala Dinas.

Selain itu, pembayaran dari pedagang ke petani terlalu lama. Sehingga petani kesulitan untuk memutarkan modalnya dalam menggerakan usaha.

"Waktu itu setiap pekan petani bisa mengirimkan 1,5 ton sayur dengan kualitas bagus ke Singapura," kata Said.

Terdapat 18 jenis komoditas sayur yang dikembangkan di Pulau Bintan, di antaranya sawi, terung, kacang panjang dan timun.

Sebenarnya pemerintah sudah mendorong petani untuk menggiatkan kerjanya agar bisa ekspor ke Singapura. Para petani pun sudah diberikan pelatihan sehingga kualitas sayur yang dihasilkannya bagus.

Said mengatakan karena merugi, akhirnya petani memutuskan untuk mengalihkan distribusi sayuran yang dihasilkan ke Batam.

Menurut Said, harga yang ditawarkan pedagang di Batam lebih tinggi dibandingkan Singapura, sehingga petani memilih mengirimkan hasil sayurnya ke Batam.

"Harga di Batam lebih bagus. Jadi meskipun tidak ekspor, petani kami happy," kata dia.

Setiap hari, petani Bintan mampu memasok 30-50 ton sayur ke Batam, untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat industri.

Kualitas sayur yang diproduksi petani untuk Batam pun sama dengan yang sebelumnya dikirim ke Singapura.

"Makanya, sayur di Batam bagus-bagus, karena memang itu kualitas ekspor, kualitas yang dipersiapkan untuk ekspor," kata Kepala Dinas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper