Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I) Thomas Darmawan menyarankan pemerintah membangun pusat riset perikanan berbasis teknologi tinggi dan mengikuti perkembangan zaman.
Adapun, menurutnya, yang harus menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah terhadap pusat riset tersebut yaitu mulai fokus pada sistem budi daya ikan aquafonik yaitu sistem menggabungkan kolam ikan dengan tanaman sayur-sayur.
"Contoh riset perikanan di Palembang, pemerintah daerah setempat dapat mulai mensosialisasikan sistem aquafonik kepada masyarakat tepi sungai Musi untuk mengembangkan sistem budi daya tersebut," kata Thomas, Selasa (09/09/2014).
Menurutnya, sistem itu sudah layak dikembangkan mengingat lahan-lahan semakin sempit seiring perkembangan pembangunan properti di sejumlah Kota metropolitan termasuk di Palembang.
Sebelumnya diketahui, beberapa waktu lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan meresmikan lokasi pusat pengembangan perikanan perairan umum di kawasan Asean di lahan seluas 1,6 hektare di Jakabaring, Palembang.
Dari catatan Bisnis, produksi perikanan air tawar sepanjang Sungai Musi mencapai 51.952 ton dari total produksi perikanan di Sumsel yang mencapai 525.679 ton. Di sungai itu terdapat 221 jenis ikan air tawar.
"Sumsel dapat menjadi ikon ikan di wilayah Sumatra. Banyak ikan jenis air tawar di sana seperti patin, nila, dan spesies-spesies lokal untuk bahan baku empek-empek."