Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blue Growth Diharapkan Sokong Ketahanan Pangan Hingga 2050

Agenda ketahanan pangan dinilai dapat tercapai dengan memaksimalkan konsep pembangunan berkelanjutan (blue growth) demi terpenuhinya kebutuhan pangan 9 miliar manusia pada 2020.

Bisnis.com, JAKARTA -- Agenda ketahanan pangan dinilai dapat tercapai dengan memaksimalkan konsep pembangunan berkelanjutan (blue growth) demi terpenuhinya kebutuhan pangan 9 miliar manusia pada 2020.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dalam pertemuan workshop aliansi blue growth dan ketahanan pangan dunia bersama Bank Dunia, Organisasi Pangan dan Pertanian Global (FAO) serta Pemerintah Belanda, Jakarta, Senin (8/9/2014).

Menurutnya, peranan blue growth yang mengefisiensikan sumber daya kelautan tanpa adanya limbah (zero waste) dapat menjamin sumber daya perikanan tetap tersedia untuk generasi mendatang.

“Ini merupakan momentum positif dalam mendorong dan mempercepat terlaksananya aksi nyata dan kemitraan di dalam pengembangan blue growth untuk mendukung ketahanan dan kemandirian pangan,” jelas Sharif.

Berdasarkan data KKP, selama ini protein ikan memberikan kontribusi sebesar 57,2% dalam kelompok sumber protein hewani. Menurut Cicip, sektor perikanan akan terus bisa diakses masyarakat hingga 2050 nanti jika konsep blue growth tersebut dimaksimalkan.

Terlebih, tingkat konsumsi ikan terus mengalami peningkatan. Pada 2010, tingkat konsumsi ikan mencapai 30,48 kg/kapita/tahun, dan melonjak menjadi 35,62/kg/kapita/tahun pada 2013. Bahkan, konsumsi ikan ditargetkan mencapai 54,59/kg/kapita/tahun pada 2019 nanti.

Karena konsumsi meningkat kita perlu lingkungan yang baik kan untuk mengutamakan keberlanjutan, dengan produk yang ramah lingkungan,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa Indonesia akan menghasilkan penerimaan yang berlipat ganda dengan proses blue growth karena banyaknya peluang investasi baru, khususnya dalam pengolahan limbah.

"Selain peningkatan produksi, jenis investasi akan membuat tambahan lapangan kerja juga. Selain itu penjualan bisa meningkat yang membuat nelayan akan sejahtera karena pendapatannya meningkat," katanya.

Ditambah, Bank Dunia dan FAO memperkirakan 2/3 konsumsi hasil perikanan di seluruh dunia akan berasal dari sub sektor perikanan pada 2030.Adapun kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara, China dan Jepang diproyeksikan akan berkontribusi terhadap 70% permintaan ikan global.

Asisten Direktur Jenderal FAO Bidang Perikanan Arni M. Mathiesen mengatakan konsep blue economy sangat positif untuk menjamin keberlanjutan sumber daya perikanan tidak hanya nasional, namun juga dunia pada tahun-tahun mendatang.

"Saya sangat optimis dengan bersama-sama menghadapi permasalahan sumber daya perikanan, struktur perikanan dunia juga makin kuat, yang diharapkan dilakukan di seluruh dunia," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper