Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELABUHAN CILAMAYA: Kajian Sudah Ada, Tunggu Apa Lagi?

Jika menilik target MP3EI, Pelabuhan Cilamaya ditargetkan sudah harus beroperasi pada 2018 untuk mengantisipasi kelebihan beban Tanjung Priok.
Pelabuhan Cirebon bisa jadi sasaran antara. /Bisnis.com
Pelabuhan Cirebon bisa jadi sasaran antara. /Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Jika menilik target MP3EI, Pelabuhan Cilamaya ditargetkan sudah harus beroperasi pada 2018 untuk mengantisipasi kelebihan beban Tanjung Priok. Pemprov Jabar akan terus mempertanyakan nasib pelabuhan yang sudah digagas cukup lama itu.

"Dari dulu kita sudah tahu ada jalur Pertamina di situ. Kajian sudah ada, karena itu Pak Gubernur mempertanyakan apa lagi yang ditunggu?" kata Kepala Badan Perencaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Denny Juanda, Senin (8/9/2014).

Kadisperindag Jabar Ferry Sofwan menambahkan keberadaan Pelabuhan Cilamaya sangat ditunggu oleh para pengusaha kawasan industri di Jabar bagian Barat seperti Bogor, Bekasi, Karawang dan Purwakarta.

Kawasan tersebut merupakan outlet dan inlet yang mayoritas menggunakan jasa Tanjung Priok. "Jika Cilamaya berdiri, otomatis bisa menghemat jarak dan biaya. Terlebih ada rencana jalan tol khusus dari industri ke pelabuhan," paparnya.

Dia yakin pengiriman barang impor dan ekspor ke kawasan industri akan semakin tepat waktu. Terlebih industri di Jabar rata-rata memproduksi manufaktur dan otomotif serta elektronik. "Produksi di sana harus cepat, bahan baku akan lebih cepat masuk jika ada Cilamaya," katanya.

Menurutnya, jika Pelabuhan Cilamaya masih lama terwujud pihaknya meminta pemerintah merevitalisasi Pelabuhan feeder seperti Cirebon.

"Membangun [Cilamaya] tidak secepat yang kita perkirakan. Pelabuhan Cirebon bisa jadi sasaran antara karena Cilamaya paling selesai mungkin 15-20 tahun lagi," paparnya.

Dengan aktivasi Pelabuhan Cirebon, ia menyakini arus keluar masuk barang dari Jabar akan makin mudah. Pihaknya mengaku sudah banyak menerima keluhan jika akses menuju Tanjung Priok yang banyak hambatan.

"Ekspor dan impor Jabar melalui Tanjung Priok tapi dengan kondisi seperti ini kita tak mungkin menggantungkan ke sana terus," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper