Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROSPEK KONDOTEL: 3 Kota Wisata Ini Jadi Favorit

Bisnis kondominium hotel (kondotel) dinilai semakin menjanjikan saat ini karena mendapatkan nilai sewa paling tinggi dibandingkan dengan instrumen properti lain, mulai dari rumah, ruko, atau apartemen. Setidaknya ada tiga daerah wisata yang menjadi target investasi kondotel bagi pengusaha properti, yakni Bali, Bandung, dan Yogyakarta.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Bisnis kondominium hotel (kondotel) dinilai semakin menjanjikan saat ini karena mendapatkan nilai sewa paling tinggi dibandingkan dengan instrumen properti lain, mulai dari rumah, ruko, atau apartemen.

Ratdi Gunawan, General Manager Marketing Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali, menuturkan setidaknya ada tiga daerah wisata yang menjadi target investasi kondotel bagi pengusaha properti.

“Ketiga kota wisata itu adalah Bali, Bandung, dan Yogyakarta,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (5/9/2014).

Sebagaimana diketahui, ke-3 daerah tersebut menjadi tujuan wisata favorit bagi para turis saat ini karena keunikannya dibandingkan dengan daerah yang lain.

Dari ke-3 daerah wisata tersebut, Bali dinilai menempati urutan pertama bisnis investasi kondotel. Sebab, Pulau Dewata itu mempunyai target pasar yang sangat luas, bukan saja dari wisatawan domestik, melainkan juga wisatawan mancanegara.

Ratdi menuturkan jika target pasarnya luas, maka bisa dipastikan okupansinya juga tinggi sehingga itu berimbas pada pendapatan (income) sewa kondotel tersebut yang juga tinggi.

“Semakin tinggi nilai sewa yang kita dapat, maka semakin cepat pengembalian modal yang didapatkan dari investasi kondotel tersebut,” tuturnya.

Bali dinilai bukan hanya menjadi surga wisata bagi turis, tetapi juga telah menjadi surga bagi investor kondotel untuk menanamkan investasinya di daerah tersebut.

Sebagai informasi, Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali dipasarkan dengan harga Rp995 juta, sertifikat hak milik, dan angsuran 48x tanpa bunga dengan unit yang sangat terbatas.

“Saat ini penjualan kami sudah mencapai 80%,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper