Bisnis.com, JAKARTA - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi dan Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia meningkatkan penggunaan teknologi Arrival Management secara otomatis pada pertengahan September ini.
Teknologi ini menjadi salah satu pendukung untuk mewujudkan kapasitas 86 pergerakan pesawat per jam di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Dulu pergerakan di Bandara Soekarno Hatta hanya 54 pergerakan, sekarang sudah 72 pergerakan. Teknologi ini akan menjadi salah satu pendukung sehingga tahun depan kita bisa mencapai 86 pergerakan,” ujar Direktur Utama LPPNPI Ichwanul Idrus Minggu (31/8/2014).
Dengan kepadatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, AirNav Indonesia ingin memaksimalkan kapasitas pergerakan pesawat setiap jamnya. Namun, tingkat keamanan tetap harus dijaga. “Teknologi Arrival Management memberikan perhitungan yang akurat terhadap perkiraan waktu kedatangan pesawat,” jelasnya.
Dengan teknologi ini, akan didapatkan suplai data urutan kedatangan pesawat sehingga waktu kedatangan bisa diprediksi dan tingkat safety lebih terjamin karena data urutan kedatangan yang lebih akurat.
Teknologi ini sudah digunakan AirNav saat peak season Lebaran 2014, hanya saja masih secara manual meski telah memberikan dampak positif kepada operator penerbangan. Sejumlah maskapai penerbangan seperti Singapore Airlines, Garuda Indonesia, Lion Air, dan Indonesia Air Asia, dikatakan Ichwanul, menyampaikan apresiasi melalui surat resmi kepada pihaknya.
Oleh karena itu, pada pertengahan Sepetember ini, teknologi Arrival Management akan ditingkatkan dengan aplikasi otomatis guna meningkatkan akurasi penggunaanya. “Untuk penerapan secara sistem saat ini kami sedang mempersiapkan personil-personil kami melalui pelatihan aplikasi Arrival Management,” terangnya.
Selain itu, untuk departureflow akan diuji coba dry shadow. Bila semua lancar maka pengelolaan slot dapat diproses secara sistematis. Dengan pola ini, AirNav Indonesia optimistis mampu menangani traffic secara lebih efisien saat libur Natal dan Tahun Baru.