Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Pabrik Pupuk Kaltim-1 & Pusri II-B Dikebut

Kementerian Perindustrian optimistis revitalisasi industri kimia dasar bisa selesai pada akhir 2014. Program ini dilakukan melalui fasilitasi pembangunan pabrik pupuk Kaltim-5 dan Pusri II-B.

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian optimistis revitalisasi industri kimia dasar bisa selesai pada akhir 2014. Program ini dilakukan melalui fasilitasi pembangunan pabrik pupuk Kaltim-5 dan Pusri II-B.

Direktur Industri Kimia Dasar M. Khayam mengatakan pembangunan pabrik pupuk Kaltim-5 kini setidaknya 97,96% dan tengah melakukan commissioning (tahap uji coba). Untuk Pusri II-B sampai dengan Juni mencapai sekitar 58,85%.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan dua proyek tersebut tak mengalami kendala terkait jaminan pasokan gas. Dalam 100 hari terakhir masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II, pembangunan Kaltim-5 ditargetkan mencapai 98% sedangkan Pusri II-B 65%.

“Untuk uji coba Kaltim-5 diperlukan gas. SKK Migas setuju menambah sekitar 30 MMscfd dialirkan mulai Agustus sampai September,” ucap Khayam saat dihubungi Bisnis, kemarin.

Pabrik Kaltim-5 mampu memproduksi 1,15 juta ton urea granul per tahun. Fasilitas ini disebut-sebut bakal menjadi pabrik urea terbesar di Asia Tenggara. Pengoperasian pabrik ini dibutuhkan sekitar 80 MMscfd gas.

Sementara Pusri II-B mampu memproduksi 907.500 ton dengan kebutuhan gas 62 MMscfd. Berbeda dengan Kaltim-5 yang ditargetkan beroperasi pada tahun ini, Pusri II-B direncanakan beroperasi pada 2016.

Total kapasitas produksi Pupuk Sriwidjaja Palembang terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun. Revitalisasi Pusri II-B akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun. Pada 2015 total produksi urea Pusri diperkirakan 2,61 juta ton per tahun.

“Semua kebutuhan gas untuk commissioning Kaltim dari blok-blok di east Kalimantan,” ucap Khayam. PT Pupuk Kaltim mendapatkan pasokan gas dari Lapangan Ruby, Blok Sebuku di Selat Makassar.

Kemenperin mengklaim secara keseluruhan kebutuhan gas untuk pabrik pupuk sudah bisa terpenuhi. Pasalnya pupuk termasuk dalam sektor prioritas dalam pengalokasian pasokan gas. Total kebutuhan gas untuk industri sepanjang tahun ini diasumsikasn mencapai 2.201 MMscfd.

PT Pupuk Indonesia merupakan induk BUMN pupuk yang menggarap pembangunan empat pabrik pupuk urea dengan investasi senilai Rp24 triliun (sekitar Rp6 triliun per pabrik). Proyek ini bertujuan untuk merevitalisasi pabrik yang sudah tua dan tak efisien lagi.

Proyek pembangunan pabrik yang termasuk dalam program revitalisasi industri kimia dasar tidak hanya  Kaltim-5 dan Pusri II-B. Fasilitas produksi pupuk lainnya dimiliki Petrokimia Gresik 2 dan Pupuk Kujang 1C. Kelak Kaltim-5 akan menggantikan Pabrik Kaltim-1.

Sebelumnya Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Aas Asikin Isdat menyatakan pengoperasian Pabrik Kaltim-5 ditargetkan mulai beroperasi tetap pada tahun ini. “Pasokan gas untuk Kaltim-1 sekarang menggunakan gas yang harusnya untuk Kaltim-5,” tuturnya.

Total produksi urea Pupuk Kaltim mencapai 2,9 juta ton. Kontribusi produksi dari Pabrik Kaltim-1 sebanyak 700.000 ton. Pada tahun ini akan ada tambahan dari Kaltim-5 sebanyak 1,1 juta ton. Sejalan dengan itu produksi Kaltim-1 akan berhenti maka total produksi urea Pupuk Kaltim sekitar 3,3 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper