Bisnis.com, JAKARTA—Ekonom menilai pemerintahan saat ini tidak memiliki perencanaan anggaran yang matang dan akan memberatkan pemerintahan mendatang.
Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri berpendapat, postur anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) yang disusun oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono selalu meleset jauh dari realita.
“Ciri dari APBN di masa pemerintahan SBY adalah tingkat kemelesetannya sangat tinggi, tidak pernah tanpa APBN perubahan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa(19/8/2014).
Menurut dia, asumsi makro yang ditetapkan tidak realistis sehingga mengalami perubahan besar pada pertengahan tahun. pemerintah seperti menergantungkan diri pada proses APBN-Perubahan.
“APBNP itu diketok pertengahan tahun, jadi realisasinya mepet di akhir-akhir tahun. Dari sisi politis tentu buruk, menciptakan area korupsi,” tegasnya.
Proses APBN-Perubahan menunjukkan buruknya perencanaan fiskal yang dibangun oleh pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Kedua.