Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Wakil SP Transport RI Jadi Anggota Dewan Eksekutif ITF

Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Hanafi Rustandi kembali terpilih sebagai anggota Executive Board ITF (International Transport workers Federation) dalam Kongres ITF ke 43 yang berlangsung di Sofia, Bulgaria, pada 10-16 Agustus 2014.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Hanafi Rustandi kembali terpilih sebagai anggota Executive Board ITF (International Transport  worker’s Federation) dalam Kongres ITF ke 43 yang berlangsung di Sofia, Bulgaria, pada 10-16 Agustus 2014. 

Kongres ITF dihadiri oleh sekitar 1.200 delegasi yang mewakili 700 serikat pekerja transportasi afiliasi ITF dari 150 negara di seluruh dunia.

ITF merupakan salah satu dari beberapa federasi serikat pekerja/buruh internasional yang bergabung dalam konfederasi serikat pekerja/buruh global yang berafiliasi dengan International Trade Union Confederation (ITUC).

Dalam kongres ITF kali ini Indonesia mengirim 9 delegasi yang mewakili 4 serikat pekerja afiliasi ITF, yaitu Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) 4 orang, SP JICT (Jakarta International Container Terminal) 2 orang, SP-TPK (Terminal Peti Kemas) Koja 1 orang, dan SP KA (Kereta Api) 2 orang, tulis siaran pers KPI yang diterima Bisnis hari ini, Jumat (15/8/2018).

Selain Hanafi Rustandi yang terpilih kembali menjadi anggota Executive Board ITF, dari delegasi Indonesia juga terpilih Sonny Pattiselanno (KPI) sebagai Wakil Ketua ITF Bidang Perikanan Wilayah Asia/Pasifik, Satyo Utomo (SP Jakarta International Container Terminal) sebagai anggota Fair Practice Committee (FPC) ITF Dockers Section, dan Heity Ariyati (SP Kereta Api) sebagai anggota ITF Women Committee.

Dalam forum internasional itu, KPI juga berhasil membuat kesepakatan atau bilateral agreement dengan Federation of Korean Seafarers Union (FKSU), Korean Ocean Industri Union (KOIU), Korean Purseseine Seaman's Union (KPSU), Korean Trawl-net Seafarer's Union (KTSU) dan Maritime Union of New Zealand (MUNZ).

Kerja sama itu untuk meningkatkan perlindungan kepada para pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal perikanan Korea maupun kapal-kapal perikanan Selandia Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper