Bisnis.com, JAKARTA – Dua proklamator bangsa, Bung Karno dan Bung Hatta, tiba-tiba "hadir" dalam pidato RAPBN 2015 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutip pernyataan Bung Karno dan Bung Hatta saat menyampaikan pidato tentang RAPBN 2015.
Mengakhiri pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2015, Jumat (15/8/2014), Presiden SBY mengajak hadirin untuk mengenang apa yang pernah disampaikan kedua proklamator RI dan bapak bangsa itu.
Kutipan pernyataan Bung Karno yang disampaikan Presiden SBY adalah pidato Hari Ulang Tahun Proklamasi Indonesia 1956.
“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung, berapa untung yang kudapat nanti dari republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya," kata Presiden mengutip Bung Karno.
Sedangkan pernyataan Bung Hatta yang dikutip Presiden SBY adalah cuplikan dari pidato pembelaan Bung Hatta di muka hakim di Den Haag yang mengutip pujangga Belanda Rene De Clerg.
Kutipan itu adalah "Hanya ada satu negeri, yang menjadi negeriku. Ia tumbuh dengan perbuatan, dan perbuatan itu adalah usahaku."
Dengan dua kutipan itu, Presiden SBY menegaskan bahwa upaya berbagai pihak untuk terus memperbaiki dan membangun Indonesia selama sepuluh tahun masa kepemimpinannya bukanlah sebuah proses yang mudah.
SBY menilai bahwa kadang upaya itu berhasil tetapi tidak jarang pula harus menerima kekurangan, tetapi yang tetap membuat bangga bahwa itu adalah upaya bersama yang tulus dan dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk membangun bangsa dan negara.
"Ya, usaha kita bersamalah, yang membuat negeri ini tumbuh, usaha kita bersamalah yang membuat negeri ini berkembang. Usaha bersama itu tentu berangkat dari niat dan kehendak baik kita semua," kata Presiden Yudhoyono.
Menutup dua periode masa jabatan yang diembannya sebagai Presiden RI, SBY menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, ucapan terima kasih dan penghargaan juga diberikan kepada pimpinan dan anggota DPR RI dan DPD RI atas segala perhatian dan dukungan, serta kerja sama yang baik selama ini.
"Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita semua, dalam upaya kita menjalankan roda pembangunan menuju bangsa dan negara yang lebih maju, lebih adil dan lebih sejahtera," kata SBY menutup pidatonya.
