Bisnis.com, BATANG—Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo menginginkan keberlanjutan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2X1000 MW tetap dilaksanakan di Batang seiring dengan dukungan dari berbagai pihak.
Hal itu dipaparkan Bupati untuk menyikapi pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung pekan lalu yang berencana memindahkan mega proyek PLTU di wilayah lain apabila permasalahan pembebasan lahan tidak kunjung selesai.
Bupati mengatakan alasan PLTU tetap di Kabupaten Batang karena keberadaan PLTU memunculkan efek domino yang luar biasa bagi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi di Batang.
Menurutnya, hal ini sudah terlihat dari banyaknya eksodus perusahaan atau pabrik dari Jakarta dan Jawa Barat yang pindah ke Batang. Oleh karena itu, Bupati berharap forum tersebut bisa memunculkan kesepakatan bersama untuk menentukan masa depan masyarakat Batang.
“Bukan untuk saya tapi untuk seluruh rakyat dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batang,” papar Bupati dalam laman batangkab.go.id, Kamis (14/8/2014).
Ketua DPRD Batang Puwanto mengatakan jajaran DPRD secara tegas mendukung pembangunan PLTU di Kota Berkembang. Kalau sampai PLTU sampai lepas, betapa ruginya Kabupaten Batang. Hal ini bisa diartikan bahwa masyarakat Batang tidak bisa memanfaatkan anugerah Tuhan.
“Untuk itu kami harapkan melalui forum ini tokoh– tokoh yang hadir dapat mencarikan solusinya,” tutur Purwanto.
Sholihin, seorang tokoh Islam Kabupaten Batang mendukung PLTU tetap di Batang. Namun, pihaknya mengingingkan dampak negatif untuk dikaji secara mendalam, dan untuk penyelesaian masalah yang masih ada diharapkan dilakukan dengan cara–cara bijak dan baik.
Edy Christian yang merupakan tokoh masyarakat Batang juga mendukung penuh PLTU. Dirinya meminta untuk permasalahan keterlambatan pembebasan PLTU jangan menyalahkan siapa pun, tapi bagaimana semua pihak, baik Bupati maupun pihak BPI selaku investor untuk kembali perbaiki hubungannya dengan masyarakat desa yang wilayahnya ditempati PLTU, baik yang pro maupun yang tidak pro.