Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iperindo: Galangan Kapal Lokal Baru Bisa bersaing Mulai 2025

Pengusaha galangan kapal domesik tak hanya menghadapi hambatan bisnis dari dalam maupun dari luar industri. Berbagai tantangan yang ada diharapkan teratasi sebelum 2025.

Bisnis.com, JAKARTA—Pengusaha galangan kapal domesik tidak hanya menghadapi hambatan bisnis dari dalam dan luar industri. Berbagai tantangan yang ada diharapkan teratasi sebelum 2025.

Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam mengatakan hambatan internal yang dialami industri galangan kapal pada umumnya terkait produktivitas bisnis.

Berdasarkan sasaran pengembangan jangka panjang, masalah yang ada ditargetkan teratasi paling lambat pada 2025. 

“Impor kapal cukup tinggi. Akar masalahnya, galangan lokal tak punya kapasitas yang cukup untuk bangun kapal. Banyak hal membebani sehingga kami sulit bersaing dengan galangan luar negeri,” kata Eddy, Rabu (13/8/2014).

Permasalahan internal yang dimaksud a.l. keterbatasan kapasitas dan peralatan produksi, ketergantungan impor bahan baku dan komponen, serta lemahnya penguasaan desain kapal plus manajemen produksi.

Kendala lain yang dihadapi adalah keterbatasan pendanaan untuk investasi dan modal kerja. Belum lagi kekurangan sumber daya manusia yang profesional dan kompeten.

Pengusaha juga merasa kebijakan di sektor perkapalan dan pelayaran tak harmonis. Perkara lain ialah lemahnya dukungan industri penunjang, yakni bahan baku dan komponen. 

Hambatan lain berupa kurangnya dukungan dari sektor perbankan lantaran suku bunga tinggi dan keharusan adanya kolateral sebesar 135% - 150%. Belum lagi tarif sewa lahan di lingkungan kerja pelabuhan relatif tinggi.

Sasaran pengembangan galangan kapal jangka menengah selama 2012 – 2015 fokus mendorong agar industri perkapalan mampu membangun kapal berukuran 85.000 DWT. Kapasitas fasilitas dock untuk perbaikan kapal dipatok bisa menangani kapal 150.000 DWT.

Secara umum daya saing galangan kapal Indonesia bisa meningkat jika tempo pengiriman kapal dan docking bisa lebih pendek. Apalagi kalau lebih banyak bahan baku maupun komponen lokal yang terap dalam proses produksi. Kini sekitar 70% kebutuhan komponen harus dibeli dari luar negeri.

“Kalau kita tingkatkan volume pembangunan kapal di dalam negeri otomatis selanjutnya yang akan mengalami pertumbuhan adalah industri penunjang, yakni bahan baku dan komponen,” ucap Eddy.

Akhirnya pada 2025 Iperindo berharap industri perkapalan di Tanah Air sudah mampu membangun sekaligus memperbaiki kapal hingga yang berkapasitas 300.000 DWT.

Galangan juga harus bisa membuat armada berspesifikasi khusus, seperti korvet, frigate, cruise ship, LPG carrier, LNG carrier, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper