Bisnis.com, JAKARTA—Perum Perumnas menggenjot sumber pendapatan berulang (recurring income) melalui pembangunan rumah dan properti komersial.
Direktur Utama Perumnas Himawan Arief mengatakan secara nasional, porsi perumahan komersial yang dibangun Perumnas masih di bawah 25%. “Tahun ini kami lakukan pembangunan Sentraland yang merupakan ikon produk Perumnas yang kali ini kami bangun di Makassar,” katanya kepada Bisnis di Jakarta.
Himawan menjelaskan Sentraland merupakan proyek besar yang menggabungkan beberapa properti dalam satu kesatuan. Selah satu yang akan dikembangkan adalah proyek komersial.
Selain itu, Perumnas juga menggenjot rumah nonsubsidi di Makassar. Total pembangunan unit rumah hingga akhir semester II/2014 sebanyak 800 unit. Rumah dengan tipe 36-45 tersebut berada di kawasan Bumi Tamanlarea Permai (BTP) dan Bumi Antang Permai (BAP) blok 10. Khusus rumah nonsubsidi tersebut dipasarkan mulai dari Rp200 juta
hingga Rp400 juta per unit.
Selain Makassar, lanjutnya, pembangunan akan dilakukan di Gorontalo, Kendari, Palu, Pulau Buruh (Maluku) dan Jayapura. Pembangunannya bekerja sama dengan beberapa pemerintah provinsi (pemprov) untuk menghadirkan rumah sederhana tapak (RST), rumah subsidi dan nonsubsidi bagi para pegawai negeri sipil.
Investasi yang dikeluarkan Perumnas untuk pembangunan Indonesia Timur mencapai Rp295 miliar. Dana tersebut ditargetkan untuk membangun 1.807 unit rumah hingga akhir 2014. Pembangunan tersebut terdiri dari 50% rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sisanya untuk rumah komersial.