Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asal China yaitu China China Metallugrical Group Corporation Overseas Company tertarik untuk membangun hunian di tengah kota Jabodetabek bekerja sama dengan Perumnas.
Pembangunan di daerah tidak dipandang menarik oleh investor China. Pasalnya, pembangunan di daerah bisa dilakukan secara mandiri tanpa campur tangan investor asing.
Tujuan dari rencana kerja sama ini adalah menciptakan hunian sederhana yang terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah dengan memaksimalkan inovasi dan teknologi dari negara lain.
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief mengatakan pihak China Metallugrical telah menggelontorkan pinjaman dana sebesar Rp2,7 trilun untuk pengembangan kota Maja, Parung Panjang dan Tenjo. Namun saat ini belum ada aksi eksekusi, masih sedang dalam tahap pembahasan.
Rencana awal pada diskusi Perumnas dan Investor China pada akhir tahun lalu, akan lebih menitikberatkan pada pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) di tengah kota.
Namun, setelah ditimbang dengan pihak Kemenpera, pembangunan kota baru di kawasan tangerang akan dikembangkan sistem mix-used.
"Pemukiman akan dibangun dengan design tematik apakah kota industri atau pariwisata tergantung ekonomic base nya. Setelah itu baru dibangun rumah tapak dan rusun," katanya
Lanjutnya, agar masing-masing negara memperoleh keuntungan, perlu ada perhitungan secara mendetail baik keberadaan lahan, besaran biaya, strategi pembiayaan dan jenis teknologi yang dipakai.
"Kami nilai apakah kerja sama ini menguntungkan aemua pihak. Kalau bisa dikerjakan sendiri, ya... dikerjakan sendiri. Kalau lebih menguntungkan, akan kami tindak lanjuti."