Bisnis.com, JAKARTA - Begini evaluasi moda transportasi laut dalam mudik Lebaran 2014.
Bobby R. Mamahit, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, mengatakan dalam laporan analisa dan evaluasi lebaran 2014 kemarin.
Angkutan moda laut mengalami peningkatan dan perbaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Khususnya dari segi jumlah yang terangkut dan kelancaran, tidak ada ditemukan pengangkutan yang berlebihan.
“Alhamdulillah tuhan melindungi,tidak ada hal-hal yang signifikan mengganggu kelancaran angkutan lebaran [angkutan laut], kecelakaan tidak banyak, angkutan motor menggunakan kapal cukup besar,”tuturnya.
Menurutnya penumpang moda angkutan laut pada periode H-7 sampai dengan H+7 mengalami peningkatan 3,33% dari 854.097 penumpang [di 2013] menjadi 882.516 penumpang di 2014. Jumlah ini hasil dari pantauan 52 pelabuhan yang ada di seluruh Indonesia.
Adapun melihat trend arus mudik 2014 di moda angkutan laut terjadi pada H-2 (Sabtu 26 Juli 2014) dengan jumlah penumpang mencapai 73.021. Sedangkan puncak arus balik periode H+1 sampai H+7 terjadi pada H+4 (Sabtu 2 Agustus 2014) dengan jumlah penumpang mencapai 72.693.
Sementara itu untuk titik penyebrangan paling banyak yaitu di Tanjung Priok sampai Semarang. Dia menjelaskan ada hal yang perlu dievaluasi mengenai penyebrangan ini. Tahun depan untuk meminimalisir penumpukkan, jika memungkinkan penyebrangan dilakukan malam hari sehingga tidak menumpuk di siang hari.
Selain itu, untuk menghindari penumpukkan pemberangkatan pun akan di atur dengan sistem pembagian THR. Sehingga tidak akan ada penumpukkan penumpang di hari tertentu. “Misalkan dari Kalimantan ke Jawa. Kita himbau Bupatinya untuk bisa mengatur lebih cepat penggantian THR-nya. Sehingga pulang lebih cepat, jangan pada last minute baru berangkat,”katanya.