Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Kelautan dan Perikanan optimistis Indonesia akan menjadi eksportir ikan hias terbesar di dunia. Namun, untuk mencapai hal itu ada beberapa aspek yang harus segera diperbaiki.
Ditjen Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengemukakan ada tiga aspek yang perlu segera diperbaiki agar tujuan tersebut tercapai.
Tiga aspek tersebut antara lain pertama adalah penguatan produksi dengan cara menyediakan induk-induk unggul ikan hias. Induk unggul dapat di produksi melalui penerapan teknologi sehingga ikan tahan terhadap serangan penyakit dan ikan menjadi lebih menarik.
"Keunggulan yang ditawarkan oleh ikan hias adalah keindahan dan keunikannya," ujarnya dalam siaran resmi, Sabtu (26/7/2014).
Aspek berikutnya adalah meningkatkan permodalan. Permodalan sangat dibutuhkan untuk memajukan dan membesarkan suatu usaha budidaya. Peran perbankan diperlukan untuk memberikan suntikan modal kepada para pembudidaya ikan hias.
"Kami terus mendorong perbankan untuk menyentuh pembudidaya ikan hias, karena usaha ini juga memiliki prospek yang cukup bagus," ungkapnya.
Aspek ketiga adalah hillirisasi industri ikan hias. Seperti pemasaran produk ikan hias. Menurutnya, produksi yang meningkat tanpa adanya aspek pemasaran yang baik justru menjadi blunder bagi perkembangan industri ikan hias itu sendiri.
Jika sektor hulu hingga hilirnya bisa dikuasasi, otomatis untuk mencapai target menjadi pengekspor ikan hias terbesar dunia bukan suatu hal yang mustahil, pungkasnya.