Bisnis.com, JAKARTA – Pembagian jatah beras untuk masyarakat miskin (raskin) ke-13 dan 14 menunggu kebijakan pemerintahan baru. Walaupun demikian, pemerintah sekarang sudah menyiapkan stok beras untuk periode tersebut.
Menteri Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan tengah berkoordinasi dengan kementerian terkait termasuk Kementerian Keuangan untuk menyiapkan stok beras tersebut setelah jatah raskin untuk November dan Desember 2014 telah dibagikan awal tahun ini.
“Penggantinya November dan Desember yang dibagikan itu harusnya yang ke-13 dan ke-14. Kita [pemerintahan] sekarang yang menyediakan. Keputusan dibagi atau tidaknya ada di pemerintahan baru mendatang,” ujarnya, Selasa (15/7/2014).
Walau sempat menuai kontroversi setelah adanya temuan KPK terkait sasaran dan koordinasi pemerintah, program raskin tetap dilanjutkan pada 2014. Angka rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) 15,5 juta dengan pagu subsidi sama dengan tahun lalu senilai Rp18,8 triliun.
Terpisah, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemsikinan (TNP2K) Sri Kusumastuti Rahayu mengatakan jumlah RTS-PM tersebut setara dengan 60 juta warga Indonesia. Adanya tren penurunan penerima raskin disebabkan adanya klaim pemerintah terkait penurunan angka kemiskinan.
Dari 15,5 juta RTS-PM tersebut, hanya 6,2 juta rumah tangga atau 11,4% dari total penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori miskin. Dengan demikian, sekitar 9,3 juta rumah tangga atau sekitar 60% penerima raskin berada dalam kategori rumah tangga renta/hampir miskin.