Bisnis.com, JAKARTA - Pusat perbelanjaan atau mal di daerah penyangga Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) semakin berkembang pada semester II 2014. Hal ini masih dipengaruhi oleh pembatasan sementara (moratorium) mal di Jakarta.
Manager Research and Consultancy PT Cushman and Wakedield Indonesia Nurdin Setyawan mengatakan, para pengembang banyak yang menarik diri di Jakarta.
“Mereka lebih mengembangkan mal di daerah penyangga dan membuatnya lebih eksklusif kelas menengah-atas, katanya kepada Bisnis.com, Minggu ( 6/7).
Hal tersebut dibenarkan oleh Vice Director Mall Division PT Metropolitan Land Tbk. Himawan Mursalim. Dia mengatakan okupansi ritel dan tenan di Metropolitan Mall Bekasi pada kuartal II 2014 mencapai 100%.
“Sejak 10 tahun terakhir, okupansi penyewa ruang ritel konsisten pada angka 99,5%,” ujarnya.
Harga sewa ruang ritel di pusat perbelanjaan yang membentang di Sungai Kalimalang tersebut bernilai US$50-US$60/m2 atau setara dengan Rp400.000-Rp480.000/m2.
Himawan mengklaim jumlah pengunjung di Metropolitan Mall juga membludak dibandingkan dengan jumlah pengunjung Mall di Jakarta. “Mayoritas pengunjung adalah warga dari timur Bekasi yang masuk ke kota Bekasi yaitu warga Cikarang dan Karawang,” tandasnya.
Lain di Bekasi, Lain pula di Serpong. Pusat perbelanjaan Summarecon Serpong juga dihujani pengunjung dari arah Tangerang, Tangerang Selatan maupun Jakarta Selatan.
Berkembangnya mal di daerah Serpong juga dikarenakan berkembangnya pusat hunian mewah di kawasan tersebut.