Bisnis.com, JAKARTA - Investasi properti masih unggul dalam proporsi tingkat pengembalian keuntungan dengan tingkat risiko yang lebih moderat dibanding sarana investasi lainnya.
Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land, menyatakan investasi properti masih menjadi yang terbaik di antara sarana investasi. Tingkat risiko investasi properti, jelasnya, berada pada kategori sedang (medium).
Tingkat resiko sektor properti setara dengan obligasi (bond), namun memiliki tingkat pengembalian investasi tahunan (annual compounded return) lebih besar, yaitu mencapai 15% dengan jangka waktu kelipatan investasi (years to double) rata-rata 4,8 tahun.
"Obligasi hanya 6,8% dengan jangka waktu 11,25 tahun untuk kelipatan investasinya," paparnya di sela-sela Sinar Mas Land Financial Workshop bertajuk Investment in Property, Senin (23/6/2014).
Jenis investasi saham, jelasnya, memiliki return 17,67% per tahun dengan jangka waktu pengembalian investasi 4,07 tahun. Walaupun begitu, tingkat risiko saham merupakan yang paling tinggi.
Semakin tinggi risiko, biasanya semakin tinggi keuntungannya. Deposito dan emas memiliki tingkat risiko yang rendah maka tingkat pengembalian investasi juga cukup rendah.
"Properti masih menjadi pilihan yang baik dengan keuntungan tinggi dan tingkat risiko yang sesuai," jelas dia. Lebih lanjut, Ishak menuturkan properti masih menjadi instrumen investasi ideal sebab nilai properti akan terus meningkat.
Selain itu, investor masih mugkin memeroleh pemasukan pasif setiap bulannya dengan beraneka ragam jenis propertinya, seperti kondominium, rumah tapak, ritel, perkantoran dan lainnya. "Sebagai kebutuhan dasar properti bisa jadi sarana investasi dan memberikan pemasukan pasif setiap bulan."