Bisnis.com, JAKARTA - Ruas tol pelabuhan Tanjung Priok senilai Rp1,1 triliun yang dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui pinjaman Jepang ini akan segera dilakukan pelelangan dengan pendekatan Operation dan Maintaince (OM).
Targetnya, akhir 2014 seluruh ruas tol akan selesai. “Sedang kami siapkan berkasnya,” tutur Anggota BPJT, Koentjahjo Pamboedi ketika ditemui Bisnis.com, Selasa (17/6/2014) di Jakarta.
Menurutnya, ruas tol yang pembangunan dilaksanakan oleh kontraktor Obayashi joint operation dengan Jaya Konstruksi, dengan konsultan Katahira & Engineers International akan menyambungkan jalan tol dalam kota dan lingkar luar Jakarta ini akan dilelang dengan beberapa opsi yakni seperti yang dilakukan oleh operator trans Jakarta.
Model ini semua dana yang dikumpulkan setiap harinya disetor ke negara, kemudian negara mengeluarkan setiap bulan biaya perawatan jalan tol.
Model lain yang dipertimbangkan dalam lelang adalah operator akan membayar dalam jumlah tertentu kepada pemerintah namun seluruh pemasukan harian akan dikelola oleh operator. Dengan model ini pemasukan pemerintah sudah ditetapkan setiap bulan, sehingga apapun yang dihadapi operator menjadi tanggung jawab operator.
Sedangkan model terakhir yang sedang dipertimbangkan adalah seluruh investasi negara selama konsensi misalkan 30 tahun, langsung dibayarkan oleh pemenang lelang. Sehingga seluruh operasi dan pemeliharaan diserahkan sepenuhnya kepada operator.
Menurutnya, bentuk pastinya akan segera diputuskan karena diharapkan pelaksanaan lelang bersamaan dengan selelsainya seluruh ruas. Jalur tol Tanjung Priok diyakini akan mengurangi kemacetan menuju pelabuhan terpadat di Indonesia ini. Diharapkan juga, pengoperasian jalan tol pelabuhan ini di awal 2015 nanti dapat menekan biaya distribusi barang.