Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) merespons terkait dengan perubahan jajaran direksi Citilink Indonesia.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade Susardi mengatakan saat ini masa jabatan Direksi Citilink Indonesia sudah selesai yaitu selama tiga tahun. Internal garuda juga sedang membahas jabatan tersebut akan diisi oleh orang baru atau yang lama.
“Kalau kita prosesnya masih panjang, mesti ke BUMN, di komisaris juga. Tapi pergantian itu sudah biasa. Sudah selesai juga masa jabatannya, akan ada yang baru atau yang lama tapi belum pasti,” kata Ade di Kementerian BUMN, Kamis (6/3/2025).
Ade mengatakan jika saat ini terdapat beberapa nama-nama calon direksi. Tidak hanya posisi Direktur Utama namun rencananya beberapa nomeklatur juga akan diubah.
Senada, Head Corporate Communication Dicky Irchamsyah menyebutkan jika saat ini proses pergantian direksi masih dalam tahap usulan dan didiskusikan dengan stakeholder terkait, termasuk pemegang saham Garuda.
“Nama-nama [calon] pasti sudah ada, belum tepat untuk disclose ke publik sampai dengan penunjukan berlaku,” kata Dicky.
Baca Juga
Adapun Dicky menegaskan jika pembahasan masih dibahas secara internal. Rencananya perubahan ini akan rampung pada kuartal II/2025 atau sebelum semester II/2025.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Garuda Indonesia berencana mengganti pimpinan anak usahanya, PT Citilink Indonesia, sebagai bagian dari upaya meningkatkan profitabilitas dan memulihkan kondisi perusahaan pascapandemi serta restrukturisasi utang.
Mengutip pemberitaan Bloomberg, posisi tersebut akan diisi oleh Darsito Hendro Seputro mantan eksekutif di Thai Lion Air. Dia diproyeksikan menggantikan Dewa Kadek Rai yang telah berkarier di Garuda sejak awal 1990-an dan menjabat sebagai Direktur Utama Citilink sejak 2022.
Pergantian ini sebagian besar merupakan langkah dari Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan yang baru diangkat dan sebelumnya menjabat sebagai Plt Direktur Utama Lion Air. Sumber Bloomberg menyebut bahwa Wamildan ingin memperkuat pengaruhnya dalam manajemen maskapai pelat merah tersebut.
Nama Darsito Hendro Seputro juga muncul dalam daftar 14 karyawan Garuda Indonesia yang menerima gaji fantastis. Seputro dikabarkan menjabat sebagai CEO Office Specialist dengan gaji Rp117 juta per bulan.