Bisnis.com, SEMARANG—Groundbreaking pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menandai kerja sama pemanfaatan lahan durasi 30 tahun antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan Kodam IV/Diponegoro.
Presiden Direktur AP I Tommy Soetomo berharap meski perjanjian KSP secara resmi berlaku untuk 30 tahun, namun ada kemungkinan diperpanjang menyesuaikan kebutuhan.
“Selama 30 tahun lagi mungkin terminal tidak muat menampung jumlah penumpang, ada kemungkinan perubahan KSP,” ujarnya di sela-sela groundbreaking terminal baru Bandara Ahmad Yani, Selasa (17/6/2014).
Pengembangan bandara ditujukan untuk meningkatkan layanan penumpang dengan catatan 2013 trafiknya mencapai 3,2 juta orang dengan kapasitas hanya 867.000 penumpang per tahun.
Bandara Ahmad Yani saat ini memiliki terminal berukuran 5.296 meter persegi, selanjutnya dengan perluasan tahap pertama menjadi 58.652 meter persegi untuk menampung penumpang hingga 5 juta per tahun.
Menteri Perhubungan RI EE Mangindaan berharap pengembangan bandara mampu memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang dari Jateng ke wilayah lain.
Kemenhub mencatat jumlah penumpang di bandara Ahmad Yani mencapai 2,3 per tahun dan layanan kargo saat ini lebih dari 10.000 karton dengan potensi pertumbuhan 6% per tahun.
“Dengan kepadatan penumpang dan barang serta potensi pertumbuhan yang cepat, bagaimana mungkin ngaturnya kalau bandara sempit sekali. Tidak ada pilihan lain kecuali pengembangan,” ujarnya.
Bandara baru ke depan memiliki apron 29.000 meter persegi yang mampu menampung 6 pesawat sekelas boeing 737 (narrow-body) sekaligus 2 pesawat wide-body.