Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 15th Meeting of the ASEAN Working Group Meeting on Coastal and Marine Environment pada 11-12 Juni 2014, di Jakarta.
Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim KLH Arief Yuwono mengharapkan kerjasama regional ASEAN di bidang pengelolaan lingkungan pesisir dan laut dapat ditingkatkan.
"Permasalahan dan tantangan seperti pencemaran laut lintas batas dan kerentanan terhadap dampak perubahan iklim dapat diselesaikan dengan semangat kebersamaan ASEAN," kata Arief, Rabu (11/06/2014).
Menurutnya, pencemaran laut lintas di Selat Malaka dan Selat Singapuran sangat tinggi. Arief mengemukakan kejadian tumpahan minyak skala besar dan kecil sengaja atau tidak telah merugikan penduduk di kawasan Asean.
Dalam diskusi dengan perwakilan Asean itu juga, Arief menuturkan tingginya populasi dan aktivitas ekonomi di pesisir, keragaman hayati yang tinggi, serta ketergantungan hidup pada sumber daya pesisir, menyebabkan tingginya kerentanan penduduk terhadap dampak perubahan iklim di kawasan ini.