Bisnis.com, JAKARTA -- Realisasi pendapatan dan hibah hingga April mencapai Rp413,11 triliun atau 24,8% dari pagu APBN 2014. Pada periode sama tahun lalu, realisasi hanya 23,5%.
"Peningkatan ini disebabkan oleh persentase penerimaan perpajakan yang lebih tinggi 1,2% dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang lebih tinggi 2,2% dari realisasi periode sama tahun lalu," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam siaran pers, Rabu (11/6/2014).
Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp432,68 triliun atau 23,5% dari pagu APBN. Pada periode sama tahun lalu, realisasi lebih tinggi, yakni 23,7% dari pagu.
Pencapaian yang lebih rendah ini disebabkan oleh realisasi transfer daerah yang lebih rendah 4,9%. Di sisi lain, belanja pemerintah pusat lebih tinggi 1,8% dari realisasi tahun lalu.
Adapun defisit anggaran hingga bulan keempat tercatat Rp19,57 triliun, sedangkan defisit pada periode sama tahun lalu Rp38,99 triliun. Penyempitan defisit ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan hibah 1,3%, sedangkan sisi belanja berkurang 0,2% dari pencapaian tahun lalu.
Di samping itu, realisasi pembiayaan mencapai Rp120,23 triliun atau 68,6% dari target APBN. Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi hanya 49,1% dari target.
"Tahun ini, kebijakan pembiayaan pemerintah bersifat front loading. Pembiayaan yang bersumber dari surat berharga negara dilakukan awal tahun," jelas Yudi.
BACA JUGA
- DEFISIT APBN 2014: Terancam Membengkak Jadi 4,69% Atau Rp472 Triliun
- DEFISIT APBN, Bansos Diusulkan Dipangkas Rp3,7 Triliun
- Pemerintah Optimis Penerimaan Bea Cukai RAPBNP-2014 Tercapai