Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Produksi Biji Kakao Sulit Tercapai

Pelaku usaha di sektor hulu menilai target produksi biji kakao yang dipatok pemerintah sebesar lebih dari 700.000 ton tidak realistis.
Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku usaha di sektor hulu menilai target produksi biji kakao yang dipatok pemerintah sebesar lebih dari 700.000 ton tidak realistis.
 
"Saya berasumsi [produksi biji kakao tahun ini] paling banyak 650.000 ton," ujar Arief Zamroni, Ketua Umum Asosiasi Petani Kakao (Apkai), kepada Bisnis.com, Selasa (10/6/2014).
 
Sampai saat ini, para pemangku kepentingan yaitu pemerintah, petani dan kalangan industri pengolahan sendiri selalu berdebat mengenai data produksi.
 
Apabila pemerintah mengklaim produksi kakao pada tahun lalu mencapai lebih dari 930.000 ton, asosiasi industri hanya mengafirmasi setengahnya, yaitu sekitar 450.000 ton, sementara petani berada di titik moderat di kisaran 650.000 ton.
 
Dia mengungkapkan, ada 2 hal utama yang menghambat realisasi produksi tahun ini, yaitu produktivitas areal yang rendah dan konversi tanaman.
 
Menurut catatannya, Gernas Kakao hanya sanggup merevitalisasi 30% dari total areal tanaman kakao nasional seluas 1,3 juta ha.
 
Sisanya, jelas Arief, adalah tanaman tua dengan usia di atas 25 tahun yang produktivitasnya rendah, hanya 300-400 kg/ha.
 
Sebagai perbandingan, dia mengatakan bahwa tanaman kakao muda produktif bisa menghasilkan lebih dari 700 kg/ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper