Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesona SBY Mulai Pudar?

Pesona Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sebagian masyarakat Indonesia mulai pudar. Di akhir masa jabatannya, SBY justru kurang mendapat respon positif dari masyarakat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono/JIBI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono/JIBI

Bisnis.com, MALANG - Pesona Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sebagian masyarakat Indonesia mulai pudar. Di akhir masa jabatannya, SBY justru kurang mendapat respon positif dari masyarakat.

Hal itu terlihat saat SBY berpidato dalam acara Pekan Nasional (Penas) XIV Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (7/6/2014). SBY menyampaikan hal terkait dengan swasembada dan ketahanan pangan.

Masyarakat yang mayoritas petani, nelayan, dan petani hutan itu membandingkan gaya penyampaian pidato SBY dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang dinilai jauh lebih menarik.

Saat berpidato, pria yang akrab disapa Pakdhe Karwo ini memang sering melontarkan candaan yang membuat seluruh peserta terpukau sekaligus terbahak-bahak.

Pembawa acara mengatakan, seluruh peserta yang hadir di acara Penas XIV ini sebanyak 35.000 orang. Namun menurut Karwo, peserta yang hadir berjumlah 37.000 orang yang ditampung di 9.400 rumah warga dengan biaya hidup Rp50.000 per hari.

"Total ada Rp28,5 miliar biaya total dikeluarkan. Namun Pak Presiden, Rp350 miliar yang dihasilkan dari kegiatan ini," kata Karwo.

Tak hanya melayangkan canda kepada Presiden SBY, Karwo juga tak segan bercanda dengan Ketua KTNA Winarno. Ia berharap Penas ke-XV nanti tetap diselenggarakan di Jawa Timur.

Sebab dengan adanya acara ini, pendapatan masyarakat Malang meningkat. "Penjual makanan laris. Oleh karena itu saya minta pada Pak Win kalau boleh KTNA ke-XV digelar di Jawa Timur lagi. Kalau boleh," candanya diiringi tawa peserta.

Karwo memang terlihat komunikatif dengan seluruh peserta. Tidak jarang dia secara spontan meminta peserta untuk bertepuk tangan. Ia seolah tak sungkan dengan kehadiran SBY yang merupakan atasannya, baik di pemerintahan maupun di Partai Demokrat.

Karwo yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur ini tidak mengesankan elitisme khas pejabat. Ia terlihat sangat populis menyapa masyarakat petani, nelayan, dan petani hutan.

Peserta pun dibuat khusuk menyaksikan pidato yang ia sampaikan. Kepadatan peserta terlihat berjajar di depan layar besar yang terletak di kanan panggung utama tempat Karwo berpidato.

Mereka rela berdesak-desakan di depan layar hanya untuk melihat pria yang identik dengan kumis tebal ini berpidato. "Nanti kalau acara sudah selesai peserta jangan pulang dulu, belanja dulu di Malang," tutur Karwo.

Tak lama kemudian, berbagai celetukan peserta terlontar saat pembawa acara mempersilahkan Presiden SBY memasuki tempat pidato.

Keacuhan terlihat dari komentar-komentar para peserta yang mengesankan mereka sudah hafal dengan gaya berpidato orang nomor satu di Indonesia tersebut.

"Iso koyok Karwo opo ora lek nyambut. Karwo sukses. (Bisa seperti Karwo atau tidak kalau memberikan sambutan. Karwo sukses)," celetuk salah seorang peserta dengan logat Jawa kental.

Peserta lain menimpali celotehan rekannya tersebut. Menurut pria itu, gaya penyampaian pidato Karwo yang apa adanya dan merakyat sama dengan gaya yang ditampilkan calon presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karwo iki lek nyambut koyok Jokowi. (Karwo itu kalau memberi sambutan seperti Jokowi)," ujar pria lain masih dengan logat Jawa kental.

Pantauan Bisnis, tidak sedikit peserta yang mengacuhkan pidato Presiden SBY. Padahal apa yang disampaikan SBY sangat erat kaitannya dengan mereka, yakni mengenai ketahanan dan swasembada pangan.

Bahkan banyak peserta yang justru asyik berbincang-bincang dengan rekan-rekannya ketimbang mendengarkan pidato sang presiden.

Penyampaian pidato yang monoton, terkesan elitis, dan serius itu seolah membuat peserta bosan. Bahkan ada pula peserta yang entah tertidur atau sengaja tidur saat SBY berpidato.

Banyak juga peserta yang memanfaatkan momentum itu untuk berfoto dengan latar belakang SBY. Mereka terlihat antre berfoto di depan layar besar yang menampilkan wajah SBY tengah serius berpidato.

Satu-satunya hal yang membuat peserta tertarik adalah saat SBY berpamitan kepada mereka lantaran beberapa bulan lagi masa jabatannya sebagai Presiden RI berakhir.

Peserta memberikan tepuk tangan meriah saat SBY meminta kepada presiden yang akan datang untuk meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan petani hutan.

"Saya memohon kepada Allah SWT agar kesejahteraan petani, nelayan, dan petani hutan semakin baik," kata SBY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper