Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga makanan internasional merosot selama 2 bulan berturut-turut pada Mei, setelah sempat mencetak kenaikan signifikan pada Maret tahun ini.
Food Agricultural Organization (FAO) mencatat indeks harga makanan merosot 1,2% menjadi 207,8 pada Mei 2014 dari April lalu yaitu 209,7. Angka tersebut masih di bawah level Mei 2013 yaitu 214,6 .
Indeks Badan Pangan Dunia itu juga terus mencetak kenaikan hingga 213 pada Maret tahun ini. Akan tetapi melorot pada April dan Mei 2014 akibat turunnya harga susu, sereal, dan minyak sayur. Kontras dengan indeks keseluruhan, harga gula justru naik signifikan pada Mei sedangkan harga daging masih kokoh.
“Pada awal bulan ini [Mei 2014], selain kondisi cuaca, kami mengkahawatirkan situasi politik dunia, termasuk di Amerika Serikat, ketegangan di wilayah Laut Hitam,” ,” kata Ekonom Senior FAO Abdolreza Abbassian di Roma, Kamis (5/6/2014).
Tetapi, tambahnya, menginjak pertengahan Mei tahun ini, harga gandum mulai melunak akibat cuaca yang mendukung dan pengiriman yang teratur dari Ukraina
Minyak sayuran bertengger 195,3 poin pada Mei tahun ini, turun 3,7 atau 1,8% dari April 2014 yang merefleksikan rendahnya kuota untuk minyak sawit dan kedelai.
Data FAO juga menunjukkan komoditas susu mengalami penyesuaian, setelah melewati periode terbatasnya permintaa ekspor dan kenaikan harga signifikan pada tahun lalu hingga awal 2014. Pasalnya, prospek produksi susu mengalami peningkatan. (Reuters)
FAO Sebut Indeks Harga Makanan Merangkak Turun
Indeks harga makanan internasional merosot selama 2 bulan berturut-turut pada Mei, setelah sempat mencetak kenaikan signifikan pada Maret tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium