Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI: Peran Industri Pariwisata Semakin Penting

Dalam delapan tahun terakhir, pertumbuhan pariwisata tertinggi di dunia berada di Asia Tenggara, sehingga peran sektor bagi perekonomian negara-negara di kawasan tersebut menjadi penting.
Kunjungan wisatawan ke negara ASEAN meningkat 12% menjadi 92,7 juta orang/JIBI
Kunjungan wisatawan ke negara ASEAN meningkat 12% menjadi 92,7 juta orang/JIBI

Bisnis.com, BANDUNG - Dalam delapan tahun terakhir, pertumbuhan pariwisata tertinggi di dunia berada di Asia Tenggara, sehingga peran sektor bagi perekonomian negara-negara di kawasan tersebut menjadi penting.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan pada 2013, arus kunjungan wisatawan ke negara ASEAN meningkat 12% menjadi 92,7 juta orang, sementara pertumbuhan global hanya 5%.
 
"Jika dirata-ratakan dalam periode 2005-2012 pertumbuhan sektor pariwisata ASEAN mencapai 8,3% per tahun. Jauh di atas rata-rata pertumbuhan global yang hanya 3,6%," ujarnya seusai membuka gelaran Jawa Barat Travel Exchange 2014, Selasa (20/5/2014) malam.
 
Sapta mengungkapkan pada 2023 sektor pariwisata diproyeksi akan berkontribusi terhadap perekonomian ASEAN mencapai US$480 miliar dengan pertumbuhan rata-rata 5,8% per tahun dan pertumbuhan investasi 6,8% per tahun.
 
Di Indonesia, penyerapan tenaga kerja di sektor ini mencapai 10,18 juta orang atau 8,9% dari total jumlah pekerja. Kontribusi sektor pariwisata terhadap total ekspor barang dan jasa pun tahun ini meningkat dari 10% menjadi 17%.
 
"Sektor ini berkontribusi secara langsung terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp347 triliun atau mencapai 23% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013," ungkapnya.
 
Sapta mengatakan untuk memanfaatkan potensi pariwisata Indonesia yang begitu besar, dibutuhkan program yang teratur dan konsisten di masing-masing provinsi guna mempromosikan pariwisata daerahnya masing-masing.
 
Menurutnya, sejauh ini baru ada beberapa program tahunan yang menjadi ajang promosi bagi kemajuan pariwisata Indonesia, salah satunya yang sudah dikelola dengan baik adalah Jawa Barat Travel Exchange (JTX) yang tahun ini digelar untuk kali ke-16.
 
Rangkaian gelaran JTX 2014 yang dimulai 20-23 Mei 2014 mempertemukan 62 perusahaan penyedia jasa pariwisata, dengan 126 calon pembeli yang merupakan tour operator dari dalam dan luar negeri.
 
Ketua Panitia JTX 2014 Maktal Hadiyat mengatakan gelaran tahun ini dihadiri oleh 126 buyers dari 11 negara yakni Arab Saudi, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Belanda, India, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
 
"Adapun buyers dalam negeri berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali, Bengkulu, Yogyakarta, Lampung, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur," papar Maktal.
 
Sementara itu, terdapat 62 sellers yang berpartisipasi dalam gelaran JTX 2014 terdiri dari biro perjalanan wisata, objek wisata alam, atraksi wisata, maskapai penerbangan, hotel, dan restoran. Sekitar 70% sellers berasal dari Jawa Barat dan 30% dari daerah lain.
 
Dengan adanya gelaran tahun ini, pihaknya mengharapkan para wisatawan mancanegara tidak hanya  mengenal Kota Bandung sebagai salah satu destinasi wisata Jawa Barat, karena masih ada Kabupaten Bogor, Cianjur, dan wilayah-wilayah lain dengan potensi pariwisatanya.
 
“Meskipun tidak ada data otentik mengenai pertumbuhan wisatawan mancanegara di Jabar, penyelenggaraan JTX setiap tahun selalu memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan pariwisata Jabar,” ujar Maktal.
 
Akan tetapi, Maktal mengingatkan peningkatan jumlah wisatawan harus  diimbangi dengan perbaikan sejumlah infrastruktur untuk memberikan wisatawan kenyamanan hingga berujung kepada loyalitas mereka yang berkunjung ke Jawa Barat.
 
"Butuh adanya sinergi antara para pelaku bisnis pariwisata dan pemerintah. Dinas Pariwisata dan Dinas Berhubungan harus mampu berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan Infrastruktur," tutur Maktal.
 
Pada kesempatan itu, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Barat berharap penyelenggaraan JTX ke-16 dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Indonesia khusunya Jawa Barat.
 
Direktur Eksekutif BPPD Jawa Barat Hilwan Saleh mengatakan JTX 2014 merupakan ajang  promosi pariwisata dengan mekanisme yang tepat karena menciptakan transaksi pariwisata antar sesama peserta.
 
"Konsepnya pas, mempertemukan pelaku bisnis pariwisata dunia di Bandung, setidaknya ada pengaruhnya bagi tingkat kunjungan wisata di Jabar, umumnya di Indonesia," ujar Hilwan.
 
Pihaknya pun menargetkan transaksi untuk JTX 2014 sebesar Rp204 miliar dikarenakan para buyers merupakan pembeli produktif. "JTX 2014 ditargetkan transaksinya senilai US$24,9 juta dengan rincian 120 konsumen, 35 wisatawan per bulan dan belanja US$165 per hari," kata Hilwan Saleh.
 
Target tersebut didasarkan pada hasil transaksi JTX 2013 mencapai US$22 juta, yang dihadiri 140 tour operator dan membawa 30 wisatawan per bulan. Lama kunjungannya rerata 3 hari serta berbelanja sebanyak US$150 per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper