Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Kali Libur Panjang pada Mei, Belum Saingi Perputaran Uang Lebaran 2024

Kemenparekraf menaksir perputaran uang dapat mencapai sekitar Rp10 triliun hingga Rp15 triliun pada dua periode libur panjang selama Mei ini.
Wisatawan di kawasan Tanah Lot, Bali pada Rabu (14/12/2022). - Bloomberg/Nyimas Laula
Wisatawan di kawasan Tanah Lot, Bali pada Rabu (14/12/2022). - Bloomberg/Nyimas Laula

Bisnis.com, JAKARTA - Perputaran uang selama libur panjang atau long weekend pada pekan kedua dan keempat Mei 2024 diperkirakan cukup signifikan meski lebih kecil dibanding Lebaran 2024.

Merujuk estimasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), perputaran uang dapat mencapai sekitar Rp10 triliun hingga Rp15 triliun untuk setiap long weekend. Ini tergantung pada partisipasi masyarakat dan kondisi ekonomi saat itu.

“Berdasarkan data dari tahun-tahun sebelumnya, libur panjang biasanya meningkatkan aktivitas ekonomi di sektor pariwisata, transportasi, akomodasi, dan kuliner,” kata Pakar Strategi Pariwisata Indonesia Taufan Rahmadi kepada Bisnis, Rabu (15/5/2024). 

Meski dua long weekend pada bulan ini akan signifikan mendongkrak aktivitas ekonomi, Taufan melihat nilainya kemungkinan masih di bawah perputaran ekonomi selama periode Lebaran 2024. Mengingat, Lebaran biasanya memiliki dampak ekonomi yang lebih besar karena durasi liburnya lebih panjang dan tradisi mudik yang melibatkan pergerakan massa dalam jumlah besar.

Pada 2024, perputaran ekonomi selama Lebaran ditaksir mencapai sekitar Rp150 triliun hingga Rp200 triliun, yang mencakup berbagai sektor mulai dari transportasi, perhotelan, hingga retail.

Senada, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut, perputaran uang yang lebih kecil dibanding Lebaran lantaran uang tunjangan hari raya (THR) sudah berkurang bahkan habis sehingga banyak yang memanfaatkan libur hanya berkunjung ke objek wisata terdekat. 

Menurutnya, pengeluaran terbesar pada libur kali ini berasal dari segmen masyarakat menengah ke atas.

“Meskipun lebih kecil, efek libur berdampak positif pada peningkatan sektor ritel, industri makanan minuman, akomodasi hingga transportasi,” ujar Bhima. 

Di sisi lain, pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) diproyeksi meningkat signifikan selama dua long weekend pada Mei 2024. 

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kemenparekraf, pergerakan wisnus pada setiap long weekend bisa mencapai sekitar 5-7 juta orang, tergantung pada faktor seperti kondisi cuaca, harga tiket transportasi, dan kebijakan terkait pariwisata. 

“Untuk dua long weekend ini, total pergerakan wisnus bisa diperkirakan mencapai sekitar 10 juta-14 juta orang,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper