Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang KTT Asean, Persiapan MEA Kian Intensif

Masalah persiapan menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 menjadi titik fokus pembahasan para pejabat senior setingkat Dirjen dalam rapat SEOM Asean di Solo akhir pekan lalu.
Indonesia terus mendorong seluruh anggota Asean untuk menyelesaikan masalah hambatan nontarif guna memacu arus bebas perdagangan barang di kawasan dan terus meningkatkan harmonisasi standar barang dalam rangka mengurangi hambatan nontarif. /bisnis.com
Indonesia terus mendorong seluruh anggota Asean untuk menyelesaikan masalah hambatan nontarif guna memacu arus bebas perdagangan barang di kawasan dan terus meningkatkan harmonisasi standar barang dalam rangka mengurangi hambatan nontarif. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Masalah persiapan menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 menjadi titik fokus pembahasan para pejabat senior setingkat Dirjen dalam rapat SEOM Asean di Solo akhir pekan lalu.

Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Iman Pambagyo menjelaskan tersebut membahas beberapa isu yang belum selesai pada rapat SEOM sebelumnya, termasuk perisapan untuk memenuhi Scorecard MEA pada KTT Asean bulan depan di Myanmar.

Scorecard tersebut digunakan sebagai instrumen untuk memonitor perkembangan menuju MEA, sehingga pencapaian MEA dapat lebih terukur dan setiap negara anggota Asean dapat segera melakukan upaya untuk memenuh target yang sudah ditetapkan,” jelasnya.

Hal lain yang juga menjadi agenda fokus pada rapat SEOM kedua tersebut, lanjut Iman, adalah perkembangan 12 sektor prioritas Asean sebagai bagian dari pemantauan terhadap persiapan jelang MEA.

Termasuk di dalam pemantauan tersebut a.l. kemajuan dan masalah yang dihadapi sektor finansial, kepabeanan, kepariwisataan, dan investasi, kerangka kerja swasta-pemerintah Asean, serta kerangka kerja pembangunan ekonomi yang setara.

Hal lain yang menjadi bahasan penting pada rapat SEOM pekan lalu adalah upaya Asean mewujudkan pasar tunggal dan menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai basis produksi melalui implementasi Asean Single Window (ASW) tahun depan.

ASW tersebut akan terintegrasi dalam satu portal di Sekretariat Asean yang ada di Jakarta dan terhubung dengan 10 National Single Window (NSW) di masing-masing negara anggota Asean.

“Terkait hal tersebut, Indonesia terus mendorong seluruh anggota Asean untuk menyelesaikan masalah hambatan nontarif guna memacu arus bebas perdagangan barang di kawasan dan terus meningkatkan harmonisasi standar barang dalam rangka mengurangi hambatan nontarif,” lanjut Iman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper