Bisnis.com, JAKARTA – Untuk memperluas pasar dan peluang usaha pelaku UKM di kawasan Asia Tenggara, Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia terus melakukan penjajakan kerja sama pengembangan inkubator bersama beberapa negara di Asean.
Divisi Internasional Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia Hadi K Purwadaria mengatakan beberapa negara yang akan digandeng tersebut antara lain Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Namun, kerja sama ini bersifat hubungan langsung antar inkubator UKM sehingga bukan dalam bentuk pembukaan kantor inkubator.
“Kami akan kirim UKM yang dinilai berpotensi untuk mengembangkan pasarnya di sana, serta menjalin kerja sama untuk pengembangan bersama inkubator dari negara-negara tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, secara potensi yang bagus untuk dikembangkan terutama pelaku UKM yang bergerak dari bidang industry kreatif seperti kuliner, fesyen, dan kerajinan, di samping usaha-usaha yang banyak berhubungan langsung dengan sektor teknologi.
Hadi menambahkan, dibandingkan dengan negara-negara lain di Asean, inkubator Indonesia masih terbilang lebih lemah. Di samping itu, dukungan yang diberikan pemerintah pun masih kurang, berbeda dengan negara lainnya, seperti Thailand.
“Di Thailand itu ada program terhadap 5.000 inkubator, dan dalam setiap paket diberi dukungan pendanaan sebesar Rp300 juta bagi yang ingin membuka usaha. Mereka juga diberi pelatihan dan skema khusus,” tuturnya