Bisnis.com, SURABAYA - PT Terminal Teluk Lamong menargetkan lelang jalan layang di daerah Osowilangun, Surabaya, bisa dilakukan tahun ini, agar bisa mendukung operasional angkutan barang dari dermaga baru Teluk Lamong.
Prasetyadi, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, menguraikan akses jalan dari kompleks dermaga baru di kawasan Tanjung Perak Surabaya tersebut belum tersambung dengan akses tol Surabaya-Gresik.
"Oleh karenanya kami mengusulkan membangun fly over yang menyambungkan ke tol, sekarang masih proses perizinan," jelasnya, Senin (7/4/2014).
Dia menguraikan jalan layang sepanjang 1,2 kilometer tersebut diprediksi memerlukan dana pembangunan Rp500-Rp700 miliar. Dana tersebut akan dipenuhi PT Pelabuhan Indonesia III, induk usaha PT Terminal Teluk Lamong.
Terminal Teluk Lamong merupakan dermaga baru yang dikembangkan untuk mengatasi kepadatan di Tanjung Perak. Fasilitas baru yang dilengkapi dermaga internasional dan domestik tersebut bisa disandari kapal sepanjang 120 meter saat uji coba tahap awal Mei 2014.
Satu pelayaran domestik berkapasitas bongkar-muat 800 kontainer sekali sandar dijadwalkan menggunakan layanan dermaga domestik saat tahap awal operasional.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Operasional Teluk Lamong Agung Kresno Sarwono menguraikan sebelum jalan layang beroperasional, perlintasan jalan selepas kawasan pelabuhan akan ditempatkan petugas khusus.
"Jadi nanti ada petugas yang berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan maupun kepolisian untuk mengatur lalu lintas di persimpangan," jelasnya.
Sekadar gambaran, kendaraan dari Terminal Teluk Lamong yang hendak ke arah Tol Surabaya Gresik harus menyeberang jalan selepas dari kompleks dermaga.
Tak jauh dari gerbang dermaga beroperasi terminal bus antarkota antarprovinsi, Osowilangun. Pertemuan aktivitas kendaraan angkutan barang dan penumpang di satu ruas jalan yang sama tersebut rentan memicu kemacetan.