Bisnis.com,JAKARTA--Rencana ground breaking pembangunan infrastruktur jalur kereta batu bara di Kalimantan Timur yang menghubungkan Muara Wahau-Lubuk Tutung, Kutai Timur batal terwujud pada kuartal I-2014 karena masih terkendala pembebasan lahan.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan mengungkapkan hingga saat ini PT Trans Kutai Kencana belum memastikan kapan akan dimulai.
"Ground breaking belum berani karena ada kendala tadi itu," ujarnya kepada Bisnis.com, minggu (6/4/2014).
Jalur kereta api Muara Wahau ke Lubuk Tutung sepanjang 120 kilometer dan dikhususkan untuk angkutan batubara.
Pembangunannya dilakukan oleh PT Trans Kutai Kencana anak usaha PT Minerals Energy Commodities (MEC) yang merupakan perusahaan patungan Trimex Group dan Ras Al Khaimah dari Uni Emirat Arab. Investasi perusahaan itu di proyek ini ditaksi mencapai Rp11 triliun.
Menurut Hanggoro feasibility study (FS) dan desain jalur tersebut sudah rampung dikerjakan. Bahkan, pembebasan lahannya sudah mencapai 90%. Namun, sisa pembebasan lahan 10% terkendala karena belum mendapatkan izin dari pemilik lahan.
Hanggoro menceritakan lahan yang akan dibebaskan milik perusahaan pertambangan besar. Menurut dia, awalnya perusahaan tersebut mendukung tetapi dalam proses pembebasan lahan belum ada titik temu. "Masih proses, karena kalau mencari lahan lain itu harus memutar jauh," jelasnya.