Bisnis.com, JAKARTA--Pameran produk hasil pertanian dianggap menjadi cara jitu untuk mendorong industri agribisnis terus melakukan inovasi dan meningkatkan daya saing menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Selain itu, kerja sama lintas kementerian sektoral menjadi kunci karena berbagai masalah yang menggelayuti sektor pertanian tidak hanya berada di lingkup Kementerian Pertanian.
"Pameran agribisnis seperti Agrinex ini penting karena bisa menjadi jalan membentuk sinergi berbagai kementerian untuk kepentingan industri agribisnis Indonesia," kata Ketua Panitia Agrinex Expo 8th 2014 Rifda Ammarini, Jumat (28/3/2014).
Dari pantauan Bisnis, dalam expo tersebut sedikitnya ada enam kementerian yang turut berpartisipasi memamerkan kontribusi mereka di sektor agribisnis.
Selain Kementan, ada juga karya Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pekerjaan Umum serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Rifda mengatakan industri agrowisata yang didukung Kemenparekraf, selain memberikan hasil pertanian, juga mendapat pemasukan dari kunjungan wisatawan.
Adapun Kementerian Pekerjaan Umum, tuturnya, berperan dalam mengonsep 112 taman kota hijau, yang bermuara pada bergeraknya UKM binaan di 112 kota tersebut, yang menjaga taman kota tetap indah dengan mengganti tanaman secara berkala.
Dia mencontohkan kerja sama dengan Kemenpera. "Bayangkan kalau 800.000 rumah yang disubsidi Kemenpera menanam tanaman sayur atau buah, kompleks itu bisa memasok komoditas tertentu di kompleksnya sendiri. Developer cukup menyediakan komposter," ujarnya.
Berkaitan dengan problem pertanian menjelang MEA 2015, Rifda memaparkan bahwa tata-niaga juga merupakan kendala bagi pelaku agribisnis lokal, sehingga dia mengharapkan Agrinex bisa memberikan akses pasar dan akses lahan yang lebih luas.
Pameran Bisa Dorong Inovasi dan Daya Saing Agribisnis
Pameran produk hasil pertanian dianggap menjadi cara jitu untuk mendorong industri agribisnis terus berinovasi dan meningkatkan daya saing menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arys Aditya
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
14 jam yang lalu