Bisnis.comm, JAKARTA – Indonesia masih membutuhkan setidaknya 2 kilang minyak baru untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri yang mencapai 1,257 juta barel per hari (BOPD).
Kilang minyak tersebut dibutuhkan untuk mengurangi ketergantungan impor BBM. Kapasitas kilang Indonesia saat ini mencapai 1,1157 juta BOPD. Hanya saja, kapasitas kilang yang terpasang tidak bisa mencapai kapasitas maksimum demi menjaga keberlangsungan kilang yang telah memasuki usia uzur.
Produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang dalam negeri hanya sekitar 649.000 BOPD sehingga ada defisit 608.000 BOPD. Maka, Indonesia setidaknya perlu memiliki 2 kilang minyak baru dengan kapasitas 300.000 BOPD.
Kepala Sub Direktorat Pengangkutan Migas Kementerian ESDM, Isnaini, mengatakan Indonesia butuh 2 kilang yang memiliki kapasitas 2 kali kapasitas kilang minyak Pertamina Cilacap.
“Diharapkan badan usaha swasta berinvestasi membangun kilang minyak,” katanya seperti dikutip dalam situs resmi Ditjen Minyak dan Gas Bumi, Jumat (21/3/2014).
Kilang dalam negeri Indonesia saat ini, terutama milik PT Pertamina yaitu kilang Dumai, Sungai Pakning, Plaju, Cepu, Balikpapan, Kasim, Cilacap dan Balongan. Sementara kilang milik swasta yaitu Tuban/TPPI dan TWU. Satu kilang swasta juga dalam proses pembangunan yaitu TWU II dan direncanakan akan dibangun RFCC Cilacap.
Pada 2015, kapasitas kilang Indonesia diperkirakan sebesar 1,167 juta BOPD yang diharapkan dapat memproduksi minyak yang bisa diolah 719.000 BOPD. Padahal, kebutuhan BBM pada tahun tersebut diperkirakan 1,359 juta barel per hari, sehingga masih ada defisit 640.000 BOPD.
Prediksi berikutnya pada 2025, kapasitas kilang diperkirakan 2,067 juta barel per hari, yang diharapkan dapat memproduksi minyak yang dapat diolah sekitar 1,384 juta BOPD, tapi konsumsi BBM pada tahun tersebut ditaksir mencapai 2,012 juta barel sehingga masih terdapat defisit 628.000 BOPD.
Saat ini pemerintah tengah berupaya membangun kilang minyak dengan sistem pendanaan kerja sama pemerintah dan swasta (KPS). Kepastian pasokan minyak mentah sebesar 300.000 barel per hari telah diperoleh dari Pemerintah Irak. Negara tersebut juga menyatakan akan ikut berinvestasi untuk pembangunan kilang yang rencananya akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur dengan biaya sekitar Rp 90 triliun.