Bisnis.com, JAKARTA — Kedelai menjadi salah satu bahan pangan yang paling berpotensi untuk diimpor secara besar-besaran setelah proses pasca panen pertama tahun ini terganggu. Hal ini disebabkan oleh cuaca buruk yang menyebabkan pengeringan menjadi terganggu.
“Beberapa daerah, utamanya di belahan Indonesia Timur terkendala dengan cuaca, problem mereka tidak bisa melakukan proses pengeringan kedelai. Untuk angka yang lebih jelas, sebaiknya kita tunggu sampai pertengahan tahun,” kata Ketua Dewan Hortikultura Nasional (DHN) Benny Kusbini, Selasa (18/3).
Benny menyebabkan bahwa pihaknya masih menunggu laporan lebih detail mengenai berapa volume kedelai yang mengalami hambatan proses pengeringan, dimana saja sebarannya dan berapa potensi kegagalan akibat cuaca buruk itu.
Kementerian Pertanian mencatat, pada 2013 konsumsi kedelai dalam negeri berada di kisaran 2,1 juta ton, namun petani lokal hanya sanggup memproduksi 0,807 juta ton sementara sisanya atau sekitar 1,2 juta ton diimpor dari pelbagai negara. Sementara tahun ini produksi kedelai ditargetkan sebesar 1,5 juta ton dengan luas areal tanam 1,07 juta ha.