Bisnis.com, JAKARTA—Bisakah sebuah pesawat Malaysia Airlines yang berukuran besar luput dari pantauan radar sehingga mampu melintasi sejumlah perbatasan negara dan mendarat tanpa terdeteksi?
Inilah pertanyaan yang membuat tim penyelidik kecelakaan dengan nomor penerbangan MH370 tersebut terus melakukan pencarian atas pesawat yang hilang pada 8 Maret saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Menurut sejumlah analis, radar memang memiliki blind spot alias alias tempat yang tak terpantau sehingga memungkinkan pesawat itu terbang di wilayah yang tak terpantau tersebut.
Mantan agen khusus Biro Investigasi Fedral AS (FBI) Jeffrey Beatty mengatakan sangat mungkin pesawat itu terbang di atas pegunungan yang tidak terpantau radar. "Untuk kasus ini hanya pilot terlatih yang bisa mengetahui mana saja wilayah daratan yang tak terpantau radar," ujarnya.
"Cara ini merupakan cara yang dilakukan oleh pasukan khusus Amerika Serikat ketika terbang ke Pakistan untuk menangkap Osama bin Laden yang,” ujarnya sebagaimana dikutip CNN.com, Selasa (18/3/2014).
Koran New Straits Times melaporkan bahwa pesawat itu kemungkinan terbang di bawah ketinggian 5.000 kaki sehingga tak terpantau radar.
Sementara itu, analis penerbangan CNN, Jim Tilmon mengatakan agar tidak terpantau radar kemungkinan pesawat yang mengangkut 239 orang tersebut membuntuti pesawat lain dalam jarak yang sangat dekat.
Dengan cara itu, radar hanya mendeteksi satu pesawat yang berada di depan sehingga pesawat Malaysia Airlines tersebut luput dari pemantauan.