Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pipa penyalur gas industri/Bisnis
Pipa penyalur gas industri/Bisnis

Bisnis.com JAKARTA--Ketua Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Industri Pengguna Gas Franky Sibarani mengatakan harga gas industri di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara Asean lainnya.

Dia menyebutkan, harga gas di Singapura sekitar US$4-US$5 per MMbtu, Malaysia US$4,47 per MMbtu, Filipina US$5,43 per MMbtu dan Vietnam sekitar US$7,5 per MMbtu.

“Sementara Indonesia mencapai US$9,3 per MMbtu, ini cukup tinggi. Apalagi, produk Indonesia bersaing dengan produk Asean, ya akan kalah kalau harga gas mereka lebih rendah, terlebih Singapura dan Malaysia dapat gas dari Indonesia,” kata Franky kepada Bisnis, Senin (17/3/2014).

Oleh sebab itu, pihaknya menolak bila ada kenaikan harga gas tahun ini. “PGN pernah katakan kalau tidak ada kenaikan harga gas tahun ini.”

Ketua III Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan menuturkan pasokan gas hingga saat ini masih aman meskipun pihaknya khawatir dengan adanya rencana kenaikan harga gas industri yang dikabarkan berlaku pertengahan tahun ini. Dia berharap, pasokan gas untuk industri kaca tahun ini bisa terpenuhi. Sebab, kelangkaan gas akan memengaruhi kapasitas produksi.

Berdasarkan data Kemenperin, kebutuhan gas industri pada 2014 mencapai 2.201 MMscfd. Dari sekitar 2.201 MMscfd kebutuhan gas untuk industri, sekitar 1.133 MMscfd digunakan untuk sumber energi yang terdiri dari 485 MMscfd terkait proses/kontak langsung dengan produk dan 648 MMscfd untuk utilitas. Sedangkan sekitar 1.068 MMscfd digunakan sebagai bahan baku.

Pada 2013, dari kebutuhan sebesar 1.200 MMscfd, pasokan gas yang diperoleh sektor industri manufaktur hanya sekitar 700 MMscfd. Bahkan, untuk kawasan industri Medan (KIM), dari kebutuhan 235 MMscfd, kebutuhan yang bisa dipenuhi tidak sampai setengahnya .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper