Bisnis.com, SEMARANG- Sektor perdagangan dan tanaman pangan menjadi jenis usaha unggulan di eks. Karisidenan Semarang, Provinsi Jawa Tengah dan strategis untuk dikembangkan.
Hal itu tertuang dalam paparan penelitian komoditas produk dan jenis usaha (KPJU) unggulan UMKM oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah V Jawa Tengah - DI Yogyakarta bekerja sama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Peneliti Centre for Micro and Small Entrepreneurship Development (Cemsed) UKSW Daniel mengatakan UMKM merupakan pilar untuk mengembangkan perekonomian daerah.
"Sektor perdagangan dan tanaman pangan masih mendominasi produk unggulan lintas sektoral di eks Karisidenan Semarang, ini strategis untuk mendapat dukungan perbankan untuk pengembangan UMKM," ujarnya di Semarang, Kamis (13/3/2014).
Wilayah eks Karisidenan Semarang meliputi Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.
Sektor perdagangan unggul di Kota Semarang dan Salatiga mencakup sembako, makanan kecil, produk tekstil, kerajinan dan kelontong. Sedangkan produk tanaman pangan unggul di Kabupaten Semarang, Demak dan Grobogan mencakup padi, kedelai, jagung dan kacang hijau.
Sementara Kabupaten Kendal menempatkan sektor industri khususnya pengolahan ikan, sebagai produk unggulan lintas sektoral. Disusul industri olahan jambu getas, gula aren, batik dan krupuk.
Daniel menekankan perlunya dukungan modal perbankan untuk mengembangkan UMKM, didukung kepemilikan agunan, manajemen usaha tertata, serta legalitas usaha.
"UMKM memberi harapan menggerakkan sisi kredit dan komitmen perbankan perlu dibuktikan, kendalanya memang masih menemui faktor klasik agunan tidak bisa dikapitalisasi serta usaha belum bankable," katanya.
Kepala Kpw BI Jateng-DIY Sutikno berharap laporan KPJU memberikan informasi terhadap potensi inflasi setiap daerah.
"Kedepan kabupaten/kota diharapkan memiliki KPJU unggulan UMKM dari berbagai sektor ekonomi yang cocok dikembangkan."