Bisnis.com, JAKARTA - Masa transisi atau pemulihan pascakrisis ekonomi di Amerika Serikat pada 2008 dianggap menjadi saat yang tepat untuk berinvestasi properti di negeri Paman Sam.
"Harga properti pada masa krisis naik hingga tiga kali lipat. Sekarang sudah kembali turun. Ini saat yang tepat untuk berinvestasi," kata Vice President AU1 Property Dion Giannarelli di sela-sela media briefing, Rabu (12/3/2014).
Menurutnya, dalam masa pemulihan tersebut imbal hasil investasi properti di Amerika juga meningkat pesat. Dion mencontohkan imbal hasil bersih (high net yield) untuk sewa rumah di Atlanta mencapai 8%-10% per tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Director Ray White Indonesia Sari Dewi mengatakan ke depan harga properti di Amerika akan kembali meningkat.
"Selagi harga turun, saatnya untuk berinvestasi dengan imbal hasil yang menjanjikan," ujarnya.
Hasil riset konsultan properti Colliers International Indonesia menyebutkan negara yang dianggap menjadi tujuan investasi properti yang paling menguntungkan saat ini adalah London, Australia, dan Amerika Serikat.
Investasi perumahan di Amerika dianggap cukup menjanjikan dengan pertumbuhan nilai investasi perumahan meningkat 6,4% pada akhir 2013 lalu. Kondisi serupa pernah terjadi pada November 2004.
