Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Akan Buat Tata Niaga Impor HP

Kementerian Perindustrian siap membuat aturan tata niaga impor telepon genggam (handphone/HP) seiring dengan banyaknya investasi industri HP yang masuk ke Indonesia.
Ilustrasi smartphone/JIBI
Ilustrasi smartphone/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian siap membuat aturan tata niaga impor telepon genggam (handphone/HP) seiring dengan banyaknya investasi industri HP yang masuk ke Indonesia.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan Indonesia membutuhkan investasi di sektor HP lantaran impor HP ke dalam negeri sudah sangat tinggi. Sampai dengan 2013, impor HP ke dalam negeri mencapai 75 juta unit sehingga substitusi impor harus segera dilakukan. Adapun saat ini, Axioo, Ti-Phone dan Smartfren sudah merealisasikan investasinya di Indonesia.

Selanjutnya, perusahaan elektronika lain, Ti-Phone juga akan masuk ke Indonesia dengan produksi smartphone. “Setiap investasi yang dibutuhkan akan dirundingkan untuk diberi kemudahan, kami tidak mungkin membuat mereka rugi. Mereka bisa dapat insentif, untuk HP, kami akan buat tata niaga impor HP nanti agar investor di dalam negeri tidak akan rugi,” kata Hidayat di Kemenperin, Senin (10/3).

 Selain itu, lanjut Hidayat, akan ada investasi HP lagi yang masuk ke Indonesia. Dengan investasi itu, tentu akan membantu upaya untuk menekan laju impor HP yang masuk ke Indonesia. Yang pasti, kata Hidayat, pemerintah mendorong, produk-produk yang masuk ke Indonesia untuk membangun fasilitas produksi di sini.

 “Sekarang, ada satu  lagi investor yang diam-diam melakukan aplikasi investasi HP di sini. Saya sudah berjanji tidak akan menceritakan detilnya. Yang jelas, mereka sedang melakukan proses-prosesnya," paparnya.

Selain memproduksi lokal, Hidayat mengharapkan, tumbuhnya industri HP di dalam negeri akan mendorong transfer know how. "Saat ini, kita masih dalam upaya mengembangkan. Dimulai dari yang kecil dulu. Karena mereknya belum yang terlalu besar, skalanya juga masih kecil."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper