Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Dokter Jangan Jadi 'Pedagang' Kepada Pasien

Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning meminta agar dokter tidak menjadi pedagang dengan merekomendasikan hal-hal yang tidak perlu pada pasien.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -  Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning meminta agar dokter tidak menjadi "pedagang" dengan merekomendasikan hal-hal yang tidak perlu pada pasien.

"Dokter jangan jadi "pedagang", kalau mau kaya sebaiknya tidak usah menjadi dokter karena profesi dokter itu pengabdian," ujar Ribka di Jakarta, Jumat (7/3/2014).

Pernyataan itu terkait dengan banyaknya keluhan masyarakat ketika mendapat layanan kesehatan.

Contohnya, ketika anak demam biasa dan orang tuanya membawa ke dokter di rumah sakit, dokter malah menyarankan untuk di rawat inap.

"Padahal kalau demam saja, cukup di rawat di rumah saja dan minum banyak air putih," ujar Ribka yang juga berprofesi sebagai dokter itu.

Begitu juga ketika pemeriksaan kesehatan, para dokter ada juga menyarankan untuk melakukan uji laboratorium.

"Dokter mendapatkan upah 15 persen dari uji lab itu. Begitu juga dengan pemeriksaan yang lain-lain," jelas dia.

Ribka mengakui saat ini sebagian besar dokter sudah mulai kehilangan idealisme. Menurut dia, dokter seharusnya bekerja untuk kemanusiaan bukan karena ingin memiliki banyak uang.

Ribka sendiri pernah mengakui ketika menantunya hamil, oleh dokter diminta untuk melahirkan melalui operasi caesar.

"Padahal saya yakin dia bisa melahirkan normal, karena sudah memeriksanya," tukas dia.

Meski menjadi dokter umum, Ribka sering menolong kaum ibu yang akan melahirkan. Hal itu karena di kawasan tempat tinggalnya, Ciledug, pada 1990-an masih sedikit rumah sakit.

Dia mengajak para dokter untuk kembali kepada Sumpah Hipokrates, yang salah satu poinnya adalah bersumpah menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian, tetapi tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper