Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awass, Harga Semen Diprediksi Melonjak Tahun Ini

Pelaku usaha industri semen membantah adanya kenaikan harga yang cukup signifikan pada 2013. Justru, tahun ini diperkirakan terjadi lonjakan harga semen yang cukup signifikan akibat kenaikan tarif listrik industri.
Masalah paling mendesak yang harus diatasi adalah soal rantai pasok ketersediaan material dan kestabilan harga. /bisnis.com
Masalah paling mendesak yang harus diatasi adalah soal rantai pasok ketersediaan material dan kestabilan harga. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha industri semen membantah adanya kenaikan harga yang cukup signifikan pada 2013. Justru, tahun ini diperkirakan terjadi lonjakan harga semen yang cukup signifikan akibat kenaikan tarif listrik industri.

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan pada 2013, kenaikan harga semen pada level yang wajar dan tidak signifikan. Sayang, pihaknya tidak mau menjawab dengan detail berapa presentase kenaikan tersebut. Adapun dari sisi pasokan, pihaknya juga membantah kalau tingginya permintaan semen membuat pelaku usaha konstruksi kekurangan bahan baku semen.

“Semen tidak terlalu banyak kenaikan, tidak tahu kalau besi. Justru 2014 ini ancaman kenaikan harga karena tarif listrik yang naik,” kata Widodo di Jakarta, Selasa (4/3/2014).

Dia menghitung, bila kenaikan dilakukan setiap dua bulan, akan ada kenaikan harga semen sekitar 4%. Artinya, sampai akhir tahun, harga semen akan naik hingga 16%.

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) meminta Kementerian Perindustrian melakukan koordinasi dengan pelaku industri manufaktur guna menjaga kestabilan harga bahan baku konstruksi.

Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman N. Karumpa mengatakan pelaku pelaksana konstruksi tengah mendapatkan tantangan besar sejak beberapa tahun terakhir, mulai dari kenaikan suku bunga, kelangkaan bahan baku, ketidakstabilan harga bahan baku, hingga membengkaknya biaya proyek.

Menurutnya, masalah paling mendesak yang harus diatasi adalah soal rantai pasok ketersediaan material dan kestabilan harga.

Pasalnya, yang terjadi saat ini, harga bahan baku konstruksi seperti semen, keramik, besi baja, dan aspal pada awal tahun selalu berbeda ketika di akhir tahun. “Padahal kan kami tender itu Maret, April, dan Mei, tetapi pada akhir tahun harga sudah berubah, sudah tidak sesuai lagi. Harga bahan konstruksi itu sudah pada meningkat drastis,” kata Andi di kantor Kementerian Perindustrian.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper