Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Februari 2014 sebesar 0,26% dan laju inflasi tahunan maupun tahun kalendernya 7,75%.
Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Januari yang berada pada level 1,07%. Adapun inflasi Februari 2013 tercatat 0,75%.
"Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau merupakan kontribusi terbesar terhadap inflasi Februari dan memiliki andil sebesar 0,08%," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi Produksi BPS Adi Lumaksono, Senin (3/3/2014).
Berdasarkan catatan Bisnis, Bank Indonesia sebelumnya memprediksi inflasi pada Februari 2014 akan lebih rendah dibandingkan dengan posisi inflasi pada Januari 2014.
Gubernur BI Agus D. W. Martowardojo berharap inflasi akan di bawah 1%, karena jika dilihat dari trennya, inflasi pada Februari cenderung lebih rendah.
Adapun Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter dan Ekonomi Juda Agung memprediksi inflasi Februari 2014 akan berada di kisaran 0,3%-0,4% (month to month).
Pergerakan Inflasi Bulanan
Februarii 2014 | 0,26% |
Januari 2014 | 1,07% |
Desember 2013 | 0,55% |
November 2013 | 0,12% |
Oktober 2013 | 0,09% |
September 2013 | -0,35% |
Agustus 2013 | 1,12% |
Juli 2013 | 3,29% |
Juni 2013 | 1,03% |
Mei 2013 | -0,03% |
April 2013 | -0,10% |
Maret 2013 | 0,63% |
Februari 2013 | 0,75% |
Sumber: BPS
